Evi baru saja mendapatkan kabar jika Beben sudah kembali ke Brebes. Sejak pertemuan kemarin dan pemuda itu mengetahui nomor ponselnya, Beben jadi rajin mengiriminya pesan yang isinya mennayakan kabar, sudah sholat, sudah makan dan hal lainnya yang menurut Evi tak usah dipertanyakan lagi. Pemuda itu seolah menempatkan diri sebagai seorang kekasih yang sangat peduli dan sok perhatian. Barusan saja, Beben sudah menelponnya. Awalnya Evi enggan mengangkatnya, namun pemuda itu sampai sepuluh kali menghubunginya. Mau takmau Evi menjawabnya. Untung hanya sebentar saja sehingga tak perlu buang-buang waktu. "Siapa? Beben ya?" Faiz memberikan tebakan. "Aa nguping ya?" Evi memicingkan matanya. Akhir-akhir Faiz mendadak kepo. "Ya kedengeran, suaranya kan keras banget," ujar Faiz. Memang benar