2. Memiliki 1000 nyawa

1301 Words
Kemana....kemana aku harus pergi, aku terpaksa berbohong demi menutupi identitasnya, tolong maafkan atas kebohonganku. *** "Oek....oek...oek," Suara tangisan bayi membangunkan sang gadis yg masih tertidur nyenyak di samping ranjang yg tidak terlalu besar itu, "Hoam...."Gadis itu menguap sambil Mengerjapkan kedua matanya, karna kedua matanya saat ini terkena sinar matahari. "Oek....oek...oek," Lagi - lagi suara tangisan bayi membuat gadis itu tersentak kaget dari rasa ngantuknya, dirinya segera duduk di atas ranjang seakan tidak mempercayai jika dirinya saat ini memiliki seorang bayi, ia kira semalam itu hanyalah mimpi. Tapi ternyata ini bukan Mimpi tapi kenyataan. "Oh astaga aku kira semalam itu hanyalah mimpi, tapi ternyata bayi kecil ini nyata. Oh barbie cup...cup,"ujar sang gadis yg tidak lain adalah lydia sambil memainkan kedua tangan mungil bayi kecil tersebut. "Hai alice, good morning barbie,"sapa lydia sambil tersenyum manis. Seakan bayi mungil itu mengerti jika lydia tengah menyapa dirinya saat ini, membuat bayi mungil itu tersenyum dengan bibir mungilnya. "Oh sayang kau cantik sekali, senyumanmu, matamu, bibirmu dan kau terlihat sangat mungil,"puji lydia antusias. "Aku yakin ibu kandungmu pasti secantik dirimu, tapi..."lydia menjeda sambil memikirkan surat yg ia temui semalam,"kenapa ayahmu tega membuangmu disini, mak....sudku bukan membuangmu tapi menitipkan dirimu, apa kehidupan ayahmu serumit itu hingga dia tidak bisa menjaga dirimu,"tanya lydia pada bayi mungil itu, yg tengah tersenyum lucu padanya. Membuat lydia semakin gemas pada tingkah bayi mungil itu, dirinya menatap jam di dinding saat ini pukul 07:00 pagi. "Oh barbie bagaimana jika kita keluar jalan - jalan, tapi sebelum itu putri mama mandi dulu ya,"kata lydia terkekeh geli mengingat dirinya akan menjadi seorang ibu di usia yg masih sangat muda. Tapi lydia tidak menyesal, toh bayi ini sangat lucu dan mungil membuat lydia sekali melihat langsung jatuh cinta pada bayi mungil itu. Lydia segera berlari keluar dari kamar untuk menyiapkan air panas agar bayi kecil itu tidak kedinginan jika ia mandikan nanti. 15 menit kemudian, lydia kembali ke kamarnya untuk membawa bayi alice agar bisa ia mandikan. Tapi gerakan lydia terhenti saat ia mengingat jika ia melupakan beberapa hal yaitu perlengkapan bayi. Lydia segera mencari kotak kecil yg ia temukan di samping bayi alice, dibukanya kotak kecil berisi uang ratusan juta membuat lydia menelan ludahnya, jujur saja ia belum pernah memiliki uang sebanyak itu bahkan menyentuh uang sebanyak itu pun lydia tidak pernah. "Apa yg harus aku lakukan, ini kan bukan uang ku,"pikir lydia bingung, jujur saja uang bulanannya hampir habis sedang ia akan mendapat gajinya kira - kira 2 minggu lagi. Masa ia alice akan ia belikan pakaian 2 minggu lagi, kan tidak mungkin dan 1 hal lagi bayi mungil itu butuh s**u formula. Masa ia dia harus menunggu 2 minggu juga untuk memberikan semua kebutuhan bayi mungil itu. Mengingat itu membuat lydia menggeleng, ia masih sadar dan ia masih sangat sadar saat ini, bagaimana mungkin bayi kecil itu dapat bertahan tanpa asupan. Tidak mungkinkan lydia memberikan makanan orang dewasa pada bayi mungil itu. Itu sangat tidak mungkin, bayi kecil itu belum memiliki gigi dan juga belum bisa menelan nasi walau nasi itu tampak kecil bagi lydia tapi tidak dengan bayi alice bukan. "Barbie kita berbelanja dulu ya, kau kan tidak memiliki pakaian tidak mungkin kan kau tidak berganti pakaian, bisa - bisa putri mama di BILANG bau,"kekeh lydia sambil mengambil jaket miliknya dan ia pakaiankan pada tubuh alice untuk sementara. Lydia tau di pagi hari akan sangat padat, ia tidak mau bayi alice terkejut atau ketakutan. Biasanya yg lydia tau bayi semungil alice masih sangat labil. Bayi alice akan ketakutan jika mendengar suara - suara yg sangat keras. Lydia segera melangkah keluar dari apartemen miliknya, saat ini lydia dan bayi alice memang belum membersihkan diri bagi lydia masa bodoh yg terpenting saat ini ia harus membeli semua perlengkapan alice. Lydia tidak mau kebutuhan bayi alice tidak terpenuhi, lagian uang yg di titipkan oleh ayah dari bayi tersebut sangat banyak dan itu memang untuk bayi alice bukan. "Alice sayang, mama akan membawamu ke mall. Kau suka sayang kita akan belanja semua kebutuhan mu,"ujar lydia tanpa menyadari jika beberapa orang tengah menatap dirinya dengan penuh tanda tanya. Lydia yg terlalu fokus pada bayi alice, sekilas melupakan jika saat ini ia menjadi pusat perhatian orang banyak. Lydia menghentikan angkutan umum dan segera memasuki angkutan umum tanpa menyadari jika saat ini lingkungan tempat ia tinggal tengah membicarakan dirinya. "Aku tidak percaya jika gadis yg aku anggap adalah gadis baik - baik ternyata seorang p*****r,"ujar seorang ibu - ibu. "Aku juga tidak percaya, lihat bagaimana lydia sangat menyayangi bayi itu jangan - jangan selama ini lydia menyembunyikan kehamilannya dan saat ini ia baru berani membawa pulang bayi nya itu. Dasar perempuan murahan,"desis ibu lainnya dengan geraman tertahan. "Jangan - jangan selama ini lydia bukan bekerja di sebuah cafe, tapi diam - diam ia bekerja sebagai perempuan murahan di sebuah club. Sungguh sangat menjijikkan, dia telah mengotori lingkungan kita bu,"kata beberapa ibu - ibu lainnya. "Sebaiknya kita laporkan saja sama bu salma untuk mengusir jalang itu, jangan sampai suami - suami kita tergoda oleh w***********g itu," "Benar - benar, lydia harus kita usir dari apartemen ini." Itulah percakapan para warga di daerah tersebut, yg di maksud ibu - ibu itu adalah pemilik apartemen tempat lydia tinggal. Salma adalah pemilik apartemen di mana itu merupakan tempat tinggal lydia. *** Saat ini lydia berada di pusat pembelanjaan, ia tengah membeli semua perlengkapan alice, "Barbie, kau mau ini,"tanya lydia sambil menunjukkan boneka kelinci ke hadapan alice yg tengah menatap dirinya dengan tatapan polosnya. Lydia terkekeh sambil meletakkan 2 boneka kelinci berbeda warna kedalam keranjang miliknya, lydia berbelanja s**u formula, baju bayi. Celana bayi, s**u botol, bedak bayi, minyak rambut bayi, tempat tidur khusus bayi, empeng dan berbagai perlengkapan bayi lainnya. Lydia sambil menggendong bayi alice. Sambil mendorong keranjang yg merupakan barang belanjaanya. Lydia tersenyum ceria mengingat di usianya yg masih sangat muda telah menjadi seorang ibu untuk bayi mungil yg berada di gendongannya saat ini. **** "Aaarrgghh...." Pekik seorang pria paru baya menahan rasa sakit saat perut buncitnya di tusuk sebuah pisau kecil yg sangat tajam, membuat dirinya menahan rasa sakit. "Ka....u,"lirih pria tua itu menjatuhkan tubuhnya dengan darah yg saat ini telah membanjiri perut buncitnya. "Kau telah berani berkhianat padaku, ini adalah hukuman bagi orang yg berani berkhianat padaku. Aku peringatkan pada kalian semua untuk tidak pernah berani menghianati aku jika kalian berani menghianati aku, hidup kalian akan sama dengan pria tua ini. Bawa b******n ini ke penjara bawa tanah. Ikat dan siksa dia sampai ia menemui ajalnya,"perintah seorang pria muda dengan tatapan setajam silet. Membuat para pengawalnya segera melaksanakan perintahnya, pria berparas tampan bagai dewa yunani tapi sayang hatinya seperti iblis itu julukan bagi seorang pria bernama Adolfo Arsenio Raymond. "Tuan raymond, ada yg perlu aku sampaikan padamu,"seorang pria yg merupakan tangan kanan nya tengah berdiri di hadapannya. "Apa yg ingin kau sampaikan padaku rian,"tanya pria yg di panggil raymond. Adolfo Arsenio Raymond memang lebih sering di panggil dengan nama belakangnya, agar semua orang tau jika sosok raymond adalah Adolfo Arsenio Raymond. Yg memiliki 1000 nyawa untuk bertahan hidup, Adolfo Arsenio Raymond adalah mafia yg sangat di takuti oleh semua orang. Tapi ada beberapa musuhnya yg berniat menghancurkan dirinya dan membunuh dirinya begitu pun keturunan raymond harus mereka bunuh agar mereka bisa menguasai dunia ini. Tapi bagi raymond tidak mudah bagi musuh - musuhnya untuk membunuh dirinya, meskipun ia tertembak atau tertusuk ia tidak akan pernah mati, tidak akan pernah. Karna raymond memiliki 1000 nyawa untuk tetap bertahan hidup, raymond memainkan sengaja api miliknya sambil tersenyum miring mengingat ia memiliki banyak mainan baru. Mainan baru yg di maksud raymond adalah musuh - musuhnya, bahkan raymond tidak takut untuk membunuh orang sebab ia tidak takut masuk penjara justru para polisi bodoh itu takut padanya. Membuat raymond di takuti oleh semua orang tidak ada yg berani menggangu ketentraman seorang raymond. tbc,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD