bc

TERIKAT PERJODOHAN DENGAN SAUDARA ANGKAT

book_age18+
281
FOLLOW
1.8K
READ
love-triangle
HE
kickass heroine
stepfather
drama
secrets
like
intro-logo
Blurb

**Cerita ini merupakan Spin Off dari In the Bed Boss & Mels Family

Nathaniel Rahardian Restian Tirto (Niel) adalah anak laki-laki satu-satunya dari keluarga kaya raya di Indonesia - Tirto. Perjodohannya dengan seorang anak angkat bernama Zeusyu (Zeu) membuatnya semakin membenci gadis itu.

Niel tidak bisa hidup bebas karena keterikatannya dengan Zeusyu. Pernikahan indah yang dibayangkan Niel dengan kekasihnya hancur berantakan. Ia bahkan tidak bisa mempertahankan hubungan cintanya dengan sang kekasih.

Untuk membatalkan perjodohan yang dirancang oleh orang tuanya, Niel melakukan segala cara agar Zeusyu membencinya. Karena jika bukan gadis itu, perjodohan mereka yang tidak masuk akal akan terus berlanjut.

Apakah Niel berhasil menjalankan rencananya?!

chap-preview
Free preview
SATU
“Niel jangan lupa tungguin Zeu! Kata Mamanya, dia udah siap!” Amelia Tirto— Mama Niel, berteriak, memberitahukan jika Zuesyu sudah siap untuk dijemput sang putra. Nathaniel Rahardian Restian Tirto atau yang kerap disapa oleh orang terdekatnya dengan panggilan Niel itu mendengus keras. Kesenangannya selalu lenyap ketika pagi menyapa. S-E-L-A-L-U! Tanpa pernah terjeda. “Maaa!! Dia kan punya mobil sendiri!” Protes Niel. Setiap pagi Niel akan melakukan konfrontasi dan hasilnya tentu saja sama seperti hari-hari sebelumnya. Gagal! “Jangan buat Mama marah, Dek! Zeu tanggung jawab kamu! Apa susahnya nunggu?! Dia juga ada di depan sana! Nggak akan lama sama sekali!” Balas Amel tak mau kalah. “Mel udah. Kasihan Niel kamu marahin terus!” Hanggono Tirto membelai punggung Amel. Istrinya terlalu sering naik darah akhir-akhir ini. “Niel, turutin apa kata Mama kamu! Jangan sampai Papa sita mobil sama kartu kredit ya!” Ancam Hanggono agar kemauan istrinya dituruti. Sudahlah! Ia memang tidak akan pernah menang melawan Nyonya dan Tuan Besar Tirto. Hidupnya sebagai remaja bebas telah direnggut bahkan sejak ia masih menggunakan diapers. Ia dipaksa bertanggung jawab atas apa yang bukan menjadi pilihannya. Semesta memang sekejam itu! Sejak kapan memang ada anak menang melawan orang tuanya?! Malin saja akhirnya menjadi batu karena dikutuk. “Oke! Fine!” Sentak Niel sebelum kembali melanjutkan langkah untuk keluar dari rumah. Amel mengerang, “Astaga Mas, anak kamu! Kecilnya gemesin banget kenapa gedenya amit-amit gini!” Kesal Amel menghadapi kelakuan putra satu-satunya. Niel benar-benar arogan, berbeda dengan dua kakaknya yang selalu bersikap manis di masa muda mereka. Kepribadian pemuda itu sungguh sangat bertolak belakang padahal penyumbang benihnya masih laki-laki yang sama. Hang ber-hus, “Yang! Nggak boleh kayak gitu. Anak kamu begitu juga. Nanti juga ngerti dia, Yang. Jangan diambil hati.” Ujar Hanggono mencoba memberi pengertian pada Amel. Wajar saja. Niel masih terlalu belia untuk menerima keadaannya. Di saat dia masih mencari jati diri, pria itu dihadapkan pada perjodohan masa kecilnya. Seperti kata Hang, rasa cinta mungkin bisa luntur kapan saja. Terlebih apa yang Niel dan Zeusyu alami merupakan bentuk kisah-kasih monyet. Mengerti saja tidak keduanya dulu. “Tau deh! Pengen ku lelepin aja anak kamu. Dasar Buaya Rawa! Beneran jadi crocodile kan dia sekarang!” Amel menghentakkan kaki ke atas lantai. Perempuan yang menikah di usia mudanya hingga melahirkan penerus keluarga Tirto itu membalikkan tubuh, memilih untuk kembali ke ruang makan. Emosi membuatnya kelaparan. Amel lebih baik mengisi tenaga sebanyak-banyaknya dibanding terus memikirkan kelakuan darah daging semata wayangnya. “Ya suruh siapa masih tiga tahun dikawinin. Gedenya lupa daratan kan!” Decak Hanggono yang kini sudah berkepala lima. Kedua orang tua Niel memang memiliki perbedaan usia yang signifikan. Hang- begitu ia dipanggil, saja kerap disebut sebagai Opa oleh putranya sendiri. Niel menekan klaksonnya berulang kali. Keributan akan selalu terjadi. Niel tak pernah mau repot masuk ke dalam rumah yang dulu Omanya tempati. Bangunan itu kini sudah diberikan untuk Zeusyu dan keluarganya. ‘Hadiah pernikahan mereka,’ begitu kata Sukmana- sang Oma. “Pernikahan apaan! Nggak sah woi!” Ia mulai mencak-mencak sendiri dengan kasus yang sama setiap paginya. “Ngeselin banget nih cewek! Mana sih batang hidungnya.” Niel kembali menekan klakson Sahara miliknya. Niel memukul roda kemudi. Bukan Zeusyu sosok yang terlihat mendekati Jeep hitamnya, tapi justru ayah gadis itu. Alex— orang kepercayaan sang papa. Pria yang ia panggil Om tersebut mengetuk kaca mobilnya beberapa kali. “Niel.. Kamu duluan saja. Pagi ini Zeu katanya pengen Om antar.” Ucap Alex sembari menguatkan senyum. Laki-laki dewasa yang Niel kenali pernah menaruh hati pada kakak tertuanya itu masih terlihat sangat tampan. Berbeda dengan sang papa yang sudah beruban. Ya iyalah! Umurnya aja jauh banget! Dia seumuran Kak Rara! Si Zeu kan juga anak tiri! Decakan mengudara dari mulut Niel. “Mana bisa Om!” gerutunya. Hilang sudah kelucuan yang selalu anak itu tampakan kala batita. Niel si menggemaskan telah berubah menjadi pribadi yang cepat sekali naik pitam setelah cinta pertamanya kandas. “Om kan nanti sama Papa!, yang ada aku kena damprat! Udah suruh keluar aja itu si Zeu. Bisa telat kita nanti!” Melihat objek kekesalannya, Niel langsung mencondongkan tubuh keluar dari jendela. Alex tentu saja langsung memundurkan langkah. Bukan hal baru memang. Keadaan seperti ini sudah kerap terjadi. “Woii Zeu! Cepetan!” teriak Niel penuh emosi. “Gue bareng Papa aja. Lo dul…” “Bisa nggak sih lo bikin tenang idup gue?!” Hardiknya keras membuat Zeu langsung mendekap lengan sang papa. Gadis itu ketakutan. Seminggu ini Niel berubah menjadi lebih kasar. Entah apa sebabnya. Zeu sendiri juga tidak tahu. Ia tak merasa pernah melakukan hal yang salah. “Masuk!” “Sayang ikut Niel ya.. Nanti biar Pak Darmanto yang jemput Zeu pulang sekolah.” “Yeah! Supir keluarga gue kasihan banget yak, harus kerja double!” Celetuk Niel berani. Bibirnya memang tak pernah memiliki filter. Apa saja yang ingin dirinya luapkan, akan Niel katakan secara terang-terangan. Tak peduli jika kalimatnya mungkin menyakiti perasaan orang lain. “Cepetan Zeu! Lelet amat lo jadi manusia!” “Papa Zeu berangkat dulu ya..” Zeu mengalah. Pada akhirnya yang bisa dirinya lakukan adalah ikut dengan Niel. Zeu menarik telapak kanan Alex, mencium punggung tangan sang papa. “Hati-hati ya.. Kabarin Papa kalau udah sampai.” Zeu menganggukan kepalanya, sebelum berjalan menuju sisi kiri mobil Niel. Ia masuk, mendudukkan diri disamping pria yang katanya suaminya itu. “Sabuk pengaman, Egeb!” Masih saja. Dimata Niel, Zeu memang selalu salah. “Sorry gue lupa.” Lirih Zeu. Ia memasang sabuk pengaman lalu memilih berkutat dengan ponselnya. Sebisa mungkin Zeu menghindari interaksi berlebih. Niel pernah menghardiknya keras karena dianggap sok kenal. Padahal mereka memang sedekat itu dulu… Niel melajukan mobilnya. Melalui walky talky, penerus utama Tirto tersebut memerintahkan para satpam untuk membuka gerbang. Hidup dipenuhi kasih sayang dan materi membuat Niel tumbuh sangat arogan. Apa saja bisa Niel dapatkan dalam sekali kedip. Tentu saja selain memutuskan hubungannya dengan Zeu. “Ya Ampun! Mas Niel! Makin kesini kenapa mirip Grandong sih! Wah! Perlu dibawa ke dukun ini!” Celetuk Darmanto membuat Alex yang berdiri tak jauh darinya, menggelengkan kepala. Ada-ada saja memang manusia yang satu ini. Sesatnya nggak pernah berubah. “Mobilnya Bapak Dar.. Jangan lupa dipanasin!”Peringat Alex memastikan kebutuhan Hanggono telah disiapkan dengan baik. “Siap Asisten Pertama!” Di dalam mobil, keheningan terjadi. Biasanya Niel akan menyalakan musik, tapi tidak kali ini. Ia sibuk meredakan lahar panas ditubuhnya. Niel akui, Zeu memang sangat cantik. Gadis itu bahkan tak hanya ayu dalam rupa. Zeu menawan disegala aspek. Dia pintar dan terlihat berkelas. Di usianya yang baru menginjak delapan belas tahun Zeu bahkan telah mengepakkan sayap di dunia hiburan Indonesia. Wajahnya sering menghiasi layar kaca sebagai bintang iklan. Sialnya, Zeu juga menjadi brand ambassador produk sang mama. Cantik saja tak cukup untuk Niel. Gadis yang tumbuh bersama dengan dirinya itu tak sanggup membuat jantungnya berdetak seperti Meyselin. Karena Zeu, hatinya harus patah. Ia bahkan menyakiti Meyse begitu dalam. Orang tuanya menolak mentah-mentah hingga melakukan segala cara untuk menyingkirkan Meyse dari hidupnya. Niel membenci Zeu.. Gadis itu telah membuat Meyse kehilangan satu-satunya pegangan hidup. Si cantik itu telah berbuat kejam pada anak yatim piatu. Sosok yang ia cintai sangat dalam tanpa cacat. Dan karena kejahatan tersebut, Niel akan menghadirkan neraka agar Zeu memutuskan perjodohan mereka.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.2K
bc

My Secret Little Wife

read
97.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook