“Enggak! Enggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!” teriak Relingga Putri Suwarman atau yang biasa dipanggil dengan sapaan akrab Lingga membuat banyak temannya kaget. Mereka sedang di kampus. Lingga sedang melanjutkan program spesialisasi untuk menjadi dokter anak.
Saat itu dua Kakak sepupunya datang ke kampus untuk mengabarkan secara langsung pada Lingga perihal kematian di tempat kedua orang tuanya, yang tadi pagi baru pulang dari rumah Lingga sehabis mereka menghibur Lingga sehubungan dengan perselingkuhan yang dilakukan oleh Hartoyo tunangan Lingga.
Lingga langsung terduduk lemas mendapat berita duka kedua orang tuanya meninggal langsung di jalan tol.
Dua Kakak sepupunya langsung membawa Lingga untuk menuju Rumah Sakit tempat kedua jenazah saat ini berada. Mereka memang tidak mau mengkhabarkan lewat telepon, karena mendengar khabar seperti ini pasti Lingga akan panik sedangkan dia sekarang yatim piatu dan calon suaminya malah selingkuh.
≈≈≈≈≈
Di dalam mobil Lingga sudah tidak bisa menangis lagi. Dia ingat tiga hari lalu kedua orang tuanya datang ke rumah mereka di Bekasi.
“Loh Mama sama Bapak kok datang nggak bilang-bilang?” tanya Lingga saat itu. Mereka memang punya rumah di Bekasi yang sekarang ditinggali oleh Lingga, tapi kedua orang tuanya tinggal di rumah utama mereka di Bandung. Dari lahir sampai SMA memang Lingga tinggal di Bandung.
Sejak kuliah baru dia tinggal di rumah orang tuanya di Bekasi, karena dia kuliah di Universitas SASMITA INTERNATIONAL di daerah Cawang Jakarta Timur mengambil fakultas kedokteran.
“Kamu yang sabar ya Nak,” kata Sonya Fazia sang mama memeluk erat Lingga putri tunggalnya.
“Ada apa Ma?” tanya Lingga. Dia membawa kedua orang tuanya duduk di ruang tamu, kursi terdekat dengan mereka saat ini.
“Apa kamu nggak ada yang menghubungi? Hartoyo atau keluarganya?” tanya Ali Murfi sang bapak pada putri tunggal mereka.
“Enggak Pak. Ada apakah?” tanya Lingga pada bapaknya. Memang dia memanggil mama untuk ibunya dan mengambil bapak untuk ayahnya.
“Tadi sore kami kami memergoki Toyo check out dari kamar hotel. Perempuan yang bersamanya memanggil dia YANG, sepertinya mereka habis melakukan hal terlarang,” lalu Sonya memperlihatkan video yang dia buat di depan kamar hotel tadi sore.
Lingga tak menyangka dia mendapat tikaman seperti ini dari tunangannya. Padahal lima bulan lagi mereka akan menikah.
“Mama dan Bapak sudah memutuskan pertunangan kamu. Kami putuskan Toyo sudah tidak boleh lagi menemui kamu,” kata Ali Murti selanjutnya.
“Mama juga mengirim video tersebut pada kedua orang tuanya, juga kepada para bude dan tantenya Toyo, biar mereka tahu bagaimana kelakuan lelaki tersebut.”
“Enggak apa-apa Mama, Bapak aku beruntung,” ujar Lingga setelah diam beberapa saat. Tak ada tangisan walau dia sangat perih terluka.
“Kenapa kamu beruntung?” tanya Sonya dan Ali hampir bersamaan.
“Aku beruntung Mama dan Bapak tahu sebelum kami menikah. Tak bisa terbayangkan kalau perselingkuhan mereka tidak ketahuan seperti sekarang, karena perempuan tersebut adalah sekretarisnya Mas Toyo. Jadi pasti mereka tiap hari bertemu di kantor. Mereka bisa melakukan kapan pun yang mereka mau dengan alasan pekerjaan,” jelas Lingga pelan.
“Aku akan kuat. Mama dan Bapak tenang saja. Aku akan kuat,” kata Lingga selanjutnya. Dia berupaya tak menangis di depan kedua orang tuanya.
Sonya memeluk Lingga erat. Dia tak percaya anak tunggalnya mendapat kesulitan seperti sekarang.
Dua hari Sonya dan Ali Murfi tinggal di rumah mereka di Bekasi. Tadi pagi mereka berangkat bersamaan Lingga ke kampus. Lingga karena sedang menyelesaikan program spesialisnya dan kedua orang tuanya kembali ke Bandung. Tak disangka, ternyata itu terakhir kali mereka bersama.
≈≈≈≈≈
“Maaf, Selamat siang Dok,” sapa Maheswara Gumilar Pratama yang akrab dengan panggilan Hessa pada dokter day care tempat Kakak iparnya buka usaha penitipan anak untuk semua pekerja di lingkungan perusahaan Kakak iparnya.
“Ada yang bisa saya bantu Pak? Putranya kenapa ya?” Kata dokter perempuan yang sangat manis. Hessa melihat name tag dokter tersebut adalah Relingga Putri.
“Ini bukan berkaitan dengan anak-anak atau anak saya Dokter ini berkaitan dengan Ibu saya dia pemilik Dapoer Syakira di sebelah yang masih satu manajemen dengan day care ini,” jawab Hessa sopan.
“Ada apa dengan Bu Syakira?” Tanya dokter tersebut kepada Hessa. Dia sangat kenal pemilik Dapoer Syakira tersebut, seorang ibu yang manis dan sopan serta lembut.
”Ibu saya syok setelah Kakak ipar saya hilang,” timpal Hessa.
“Kenapa dengan kak Kia?” tanya dokter tersebut kaget.
“Ceritanya panjang Dokter, saya akan ceritakan secara selintas saja sambil jalan ke sana. Yang penting tolong ibu saya, beri dia obat sebagai pencegah stres karena kak Kia hilang. Beri obat penenang yang tidak berefek mengantuk. Setidaknya efek mengantuk tak terlalu kuat,” pinta Hessa dengan khawatir.
”Di sini saya mana pernah bawa obat begituan, terlebih aku di sini nangani anak-anak dan bayi. Ya aku hanya ada obat untuk mereka,” jawaban Lingga tadi.
“Ini urgent Dokter, Anda harus cepat membantu saya,” Hessa memohon bantuan dokter tersebut. Dia tak ingin Syakira sampai drop.
“Baik Pak, saya akan upayakan cari obat yang sesuai dulu untuk sementara, nanti bisa saya mintakan satpam untuk beli obat suntik biar nanti saya suntik saja,” kata dokter tersebut sambil membereskan berkas, lalu dia menugaskan pada seorang perawat untuk membereskan meja kerjanya.
Hessa memperhatikan sosok gadis tersebut.
“Maaf saya harus memanggil apa ya? Dokter Relingga atau dokter Putri?” tanya Hessa, dia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
“Saya Lingga, panggil saja Lingga.”
“Hessa, panggil saja Hessa, jangan menggunakan PAK, sepertinya usia kita tak terlalu jauh bedanya,” kata Hessa memperkenalkan diri.
Hessa, lelaki lajang yang baru menyelesaikan S2. Kakak iparnya Rizkia Khairana Arnawarma, seorang pengusaha wanita yang sangat terkenal. Kakak iparnya pemilik tunggal tambang Bintang Rizky Satu, Bintang Rizky Dua Dan Bintang Rizky Tiga. Pemilik pabrik kosmetik Khairana Beauty. Pemilik Day care Bunda Rizkia, pemilik Production House Rizkia Group Shahzada dan pemilik PT Rizkia Group Pratama juga pemilik resto Dapoer Syakira yang tergabung dalam Rizkia Group, meminta Hessa menjadi CEO di PT Rizkia Group Pratama.
Sambil berjalan dari day care ke resto Dapoer Syakiraa, Hessa menceritakan kalau siang tadi Rizkia Khairana Arnawarma, yang akrab dipanggil Kia pergi karena mendengar langsung adik angkatnya mencintai suami Kia yaitu Kakak tertua Hessa yang bernama Danendra Shahzada Pratama atau Hendra.
Sebagai istri tentu Kia tak kuat mendengar Tiara adik angkatnya ingin menaklukkan Hendra bagaimana pun caranya. Sejak itulah Kia pergi dan sampai saat ini belum Kembali. Ponselnya tak bisa dihubungi.
Semua cemas karena Kia sedang hamil.