Banyu menghela nafas, perasaannya kembali tidak menentu, mengetahui perasaan Laura, seolah menambah bebannya tidak mungkin ia bisa membalas perasaan Laura, tapi tidak ada salahnya juga membahagiakan Laura toh yang dia inginkan hanya di sayang. Lagi pula dia juga menyukai Laura ada dalam hidupnya. Banyu meraih ponsel yang tergeletak di atas meja, segera menekan kontak gadis yang sedari tadi ia dengarkan suaranya. "Hallo. Ada apa, Bang?" Suara lembut Laura terdengar tidak lama setelah terdengar nada sambung pada ponsel Banyu. "Kamu di mana?" tanya Banyu, ia bisa mendengar suara gadis lain yang sedang berceloteh di belakang suara Laura. "Aku di kost'annya Meisya, Bang." jawab Laura. "Tunggu di sana, ya, Abang jemput sekarang." perintah Banyu, lalu tanpa mendengar jawaban Laura ia su