Pukul 05.00
Perlahan Erika membuka ke dua matanya, dia masih belum sepenuhnya sadar. Hanya saja, Erika merasa ada sesuatu yang berat menindih perut ratanya. Erika berusaha mengingat semuanya, dia belum juga sadar, jika tangan yang ada di atas perutnya, adalah tangan Arka.
Rasa perih dan tentunya sakit, yang pokoknya nggak bisa di bayangin, apalagi cowok yang ngebayangin. Nggak bakalan ngerti!
Erika menangkup wajah cantiknya, memijit kepala yang sedikit pusing. Dan di saat itulah, semua kerjadain semalam terkam jerlas, dan nyata. Erika menoleh ke samping, benar ada Arka do samping dia, dan satu yang bikin perut dia terasa berat, tangan kekar Arka.
Rasa sakit di area bawah sana, sumpah makin terasa. Ingin rasanya, teriak, menjerit, tapi mau gimana? orang yang di sebelah tidurnya dah kek
