Alvin menggenggam erat tangan Adel, mengajak Adel pergi ke kamar mereka. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan. "Yang, emang kamu nggak masalah, tinggal di rumah terus sampai berbulan-bulan?" Adel tersenyum mendengar pertanyaan Alvin. “Nggaklah, aku ‘kan udah bilang. Selama ada Abang di sisihku aku baik-baik aja. Paham?” Alvin mendekap tubuh Adel, mencium dalam kening Adel. “Terima kasih, karena sudah mau menerima aku,” ucap Alvin tulus. Adel merangkulkan tangannya pada tubuh kekar Alvin. “Maaf, maaf untuk semuanya, Bang …” lirih Adel. “Nggak ada yang perlu dimaafkan, emang kamu salah apa? nggak ada. Ngerti?” Adel mengangguk. Menyandarkan kepalanya pada d**a bidang Alvin. Srakk … Tiba-tiba saja Alvin mengangkat tubuh mungil Adel. “Eh, Bang … turunin,” pinta Adel. Alvin men