Azzam nutup pintu kamar sebelah membiarkan Azzura istirahat, dan seperti janji nya dia tidak akan mengganggu Azzura selain dalam lingkungan sekolah. Ia berbalik ketika punggungnya ditepuk, seseorang. "Bukan." sewotnya berlalu melewati Joko. Lelaki dewasa itu tertawa dibuatnya. "Jadi dia orangnya? Cewek yang udah bikin kamu melupakan segalanya." Azzam sejenak berhenti sebelum membuka pintu ruangan ujung. Pemuda itu mengangguk mendekati kursi. Azzam kini duduk di kursi tempat kerjanya, tempat dia mengatur usaha peninggalan sang mama meski Wijaya Grup belum sepenuhnya jatuh ke tangan. "Tapi, kok agak canggung ya liatnya? Kalian ada masalah?" Tanya Joko lagi. "Bukan masalah besar, cuman akunya yang terlalu bodoh nyakitin dia." "Kamu selingkuh? Atau karena nona Wulan udah kembali jad