Azzam melenguh pelan matanya terasa berat, yang pasti dia ketiduran di kamar sang mama setelah adu bacot dengan Hardi. Hahh, menghela nafas pelan-pelan membuka mata menatap langit-langit kamar. Tatapan menerawan, tangannya bergerak menyalakan handphone yang sengaja ia matikan. Hanya menunggu beberapa detik, dentingan notifikasi memenuhi pendengerannya. Apa dia melupakan sesuatu? Detik berikutnya, dia langsung duduk dengan mata membola antungnya bekerja lebih cepat, dia mengingkari janjinya pada Azzura. Takut terlambat Azzam mengambil langkah lebar berlari keluar dari kamar mengabaikan keberadan bibi yang baru saja ingin membangunkannya makan. “Lho aden, mau kemana? Nggak mau…” bibi mengatubkan bibir melihat Azzam telah menghilang dari pandangan, beliau hanya menghela nafas kasihan melih