Menit berikutnya.. setelah mendapat pukulan dari Delon sampai sudut bibirnya sobek dan juga perutnya terasa kebas, sebab Delon main tangannya tidak tanggung-tanggung perutnya saja terasa kram sekarang. Azzam kini terdiam menatap tangan Malik berada di atas kepala Azzura, menepuk-nepuk puncak kepala Azzura seperti yang sering ia lakukan. “Ngapain lo kesini, bangsat.” hardik Nayla hendak mendekati Azzam, namun dicegah oleh Delon. “Nggak usah, udah bonyok juga.” Azzura dan Malik mendengar itu berbalik melihat Azzam yang kini berdiri bak patung di ambang pintu rooftop. Mereka sama-sama diam menatap satu sama lain. Sampai suara seseorang mengalihkan perhatian mereka, namun tidak dengan Azzam yang masih setia menatap Azzura dan Malik terlihat semakin dekat. Cemburu? Sudah pasti. “Hoaammm