GARA-GARA ARISAN

2073 Words

"Mas," Bunga menghentikan langkah dan berbalik menatap Hardi. Yang di tatapan pun menunjukkan wajah bingung. "Ada apa?" Tanya Hardi. Sebelum menjawab, Bunga sejenak membuang nafas berat. "Apa setelah Azzam menikah semua aset serta saham Wijaya akan jatuh ke tangan Azzam?" "Ya, itu benar." Jawab Hardi santai. Ya, memang harus santai, karena itu memang benar. "Lalu, Fajri bagaimana?" "Fajri? Apa hubungannya dengan milik Azzam? Bunga dengar," "Aku harus dengar apa lagi mas!" Sentak Bunga menyela Hardi. "Sampai kapan aku harus jadi pendengar yang baik dan berbakti, sementara suami dan keluarganya sendiri tidak memandangku ada." "Kamu mengeluh sekarang?" "Ya. Aku mengeluh sekarang, demi putraku yang tidak bersalah." "Lalu, mau mu apa? Saham Wijaya? Itu tidak mungkin Bunga, saham itu ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD