Di saat Nayla tertidur nyenyak dalam balutan selimut, Azzura masih menikmati suguhan Tuhan yang begitu indah. Kedua mata Azzura melebar, terus saja berseru kagum melihat gumpalan-gumpalan awan di luar sana. Awan putih layaknya bongkahan es, view begitu estetis dan sayang untuk dilewatkan. Mereka duduk di kelas bisnis, sudah pasti fasilitas lumayan mewah dan lebih nyaman tidak perlu berdesak-desakan saat turun nanti. Aahh… hai, Awan. Apa kamu kesepian? Kamu terlihat indah berada di atas sini. Azzura mengulas senyum tipis, mengusap kaca seolah sedang mengusap awan di luar sana. Dia tau, seindah apapun, secantik apapun kita di mata setiap orang, bila hati tak nyaman, semuanya tidak ada artinya. Seperti saat ini. Bukan tidak nyaman berada di dekat Azzam, dia bahkan sangat-sangat bersyuk