"Aku kemar dulu bu, mau lihat mas Kenzo, apa panasnya sudah turun atau belum." Pamit Jelita setelah menyelesaikan makan malamnya. "Sekalian kamu bawa bubur hangat ini untuknya!" Pinta Rukyah seraya mengambilkan semangkuk bubur dan menyerahkan ke putrinya itu. "Berikan langsung jika ia sudah bangun ya nak!" pesan Rukyah lagi. "Baik bu." Jelita pun bergegas mengambil mangkuk itu dan membawanya segera masuk ke dalam kamar. Gadis remaja itu kini mulai panik kembali mengingat hal fatal yang sebelumnya dia lakukan terhadap pria yang masih berbaring itu. Ditatapnya wajah tampan yang tengah tertidur pulas di kasur lapuknya. "Apa dia menyadarinya?" Gumam Jelita, "Ah semoga saja tidak, waktu itu kan dia lagi pingsan, pasti dia tak merasakannya kan." Lanjutnya lagi menjawab pertanyaannya sendiri.