Bagian 12 Aku menyeruput secangkir teh yang masih hangat, sambil memikirkan rencana apa yang akan kulakukan untuk membalas ibu mertua, suamiku dan juga gundiknya itu. Sebuah rencana telah terbesit di pikiran, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Namun tiba-tiba saja moodku hilang setelah melihat Mas Mulya dan istri mudanya itu berjalan ke arahku sambil bergandengan tangan. Mesra sekali, bahkan mereka sudah berani mengumbar kemesraan di depanku. Sungguh aku semakin muak melihatnya. Mas Mulya menarik kursi, lalu mempersilakan gundiknya itu untuk duduk. Tak lama kemudian ibu mertua juga datang dan bergabung bersama kami. "Aira, sarapannya mana? Kenapa belum disiapkan? Harusnya kamu yang sedang hamil besar seperti ini jangan malas-malasan dong. Kamu harus banyak gerak b