Chapter 35

1364 Words

Emily merapatkan matanya, merenggangkan tangan kemudian menoleh ke arah jam di gital di meja, sudah pukul dua dini hari, ia masih memangku laptop untuk mengetik naskah yang sementara ia buat. “Sudah sangat larut rupanya.” Emily meraih gelas minumnya, kosong, ia pun menghela nafas dan pergi ke dapur untuk mendapatkan air minum. Setelahnya Emily kembali lagi ke kamarnya tapi ia melihat ada sinar dari kamar Max melewati celah pintu. “Dia belum tidur?” batin Emily sembari berjalan mendekat, mengetuk sekali pintu kamar Max, tapi Emily kemudian membuka hati-hati pintu kamar itu, takutnya Max sudah tidur dan ia mengganggungnya. Begitu pintu terbuka, Emily melihat Max berdiri di depan jendela kaca yang kordennya sengaja di buka, dua tangan Max berada di depan perut. “Kau belum tidur? Apa ada y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD