6

1468 Words
Tiga hari berlalu tanpa terasa, kini tepat sudah hari ke lima Via belajar di SMA Putih. Tepat hari ini, hari pertandingan basket antar sekolah, banyak siswa yang menonton dari beberapa sekolah. Killa dan Vianka memilih untuk duduk bersama Ariq di bangku pemain, di samping Killa juga ada Zacky yang tengah bersiap. “Zack, si Oggy gak dateng. “ Ujar Ariq. “Pake si Rakha aja. “ Sahut Zacky. “Whoaa, si Rakha emangnya jago? “ Seru Killa. Zacky menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk Killa, “wuih keren banget ya. “ Sahut Killa membantu Ariq merapikan rambutnya dan mengabaikan Zacky. “Semangat loh bang, kalo lo bisa cetak gol banyak nanti gue kasih hadiah.” Ujar Killa dengan genit pada Ariq yang sempat terdengar oleh Zacky. “Hadiahnya ini yak.” Pinta Ariq seraya menunjuk pipinya sendiri dengan mata yang dikedip – kedepan. “Dih, sok imut lo bang.” Ejek Vianka seraya mendorong Ariq. “Ni anak, kemana – mana selalu ngikutin gue.” Ucap Ariq seraya mengacak rambut Vianka. “Sorry ya bang, gue gak ada kerjaan buat ngikutin lo. Dari lahir gue sama Killa emang udah sepaket jadi mau dia nyamperin lo sekalipun gue bakal ikut.” “Ckckckc, iya deh iya.” Sahut Ariq mengusap pelan kepala Killa dan Vianka. “Udah sana kalian, bentar lagi maen.” Titah Vianka. “Yo Zack, kita ke lapang.” Ajak Ariq. “KAK ARIQ SEMANGAT!” Teriak Vianka. “PINGGIR KAK ARIQ JANGAN LUPA MASUKIN BOLANYA PAKE TANGAN JANGAN PAKE KAKI!” Teriak Killa pada Zacky. Penonton yang mendengar teriakan Killa pun ikut menyemangati Zacky dan Ariq. Babak pertama sudah selesai. Zacky, Ariq beserta teman – teman basket lainnya berjalan ke pinggir lapangan dan langsung di serbu cewek – cewek di sekolahnya. “Kak Zacky sini minum dulu kak.” “Kak Zacky foto bareng dong.” “Kak Zacky pacaran yuuuu. “ “Bawa aku masssss” Zacky mengacuhkan teriakan cewek – cewek yang mengejarnya. “Sama gue aja mau? Mau gue bawa ke mana? “ Tawar Ariq kepada cewek – cewek yang mengejar Zacky. Berbeda dengan Zacky dan Ariq, Killa malah asyik memperhatikan Zacky yang terus dikerubungi para siswi. “Hahaha, lo liat gak Siv? Mereka aja dikacangin sama si Zacky.” Bisik Vianka menunjuk Zacky tengah berjalan ke arahnya diikuti Ariq. “OMG! Dia mau nyamperin gue.” Gumam Killa senang. Vianka menoyor kepala Killa, “Ck, kan emang dia duduk di pinggir lo dodol, tas nya aja di belakang lo.” “Lo harus liat ini Sil, ini bakal jadi sebuah pertunjukan yang membekas di kepala fans si Zacky.” Ujar Killa seraya membenarkan rambutnya dan mengubah posisi duduknya menjadi tegap tak lupa dengan dagu yang dia angkat ke atas. Viankaa mengerang kesal, “mulai lagi.” Gumamnya. Killa tersenyum manis saat Zacky dan Ariq berjalan ke arahnya, Killa sengaja memberikan senyum manisnya kepada Zacky namun lelaki itu tak membalasnya. Killa yang melihat Zacky mengacuhkannya hanya menyunggingkan senyum sinisnya, “let’s play the game.” Ucapnya datar. Killa merebut botol minum yang dia titipkan tadi kepada Vianka, “Kak Ariq!” Panggil Killa tersenyum seraya mengangkat tinggi botol minum lalu menggoyangkannya. Zacky menggeram kesal, bukankah tadi cewek di depan sana tersenyum padanya lalu mengapa Ariq yang dipanggil dan bukan dia. Ariq menepuk pelan pundak Zacky, “gue duluan bro.” Ujarnya seraya mempercepat jalannya ke arah Killa. Tanpa Zacky ketahui ternyata Ariq tengah mengedipkan matanya kepada Killa. Sesampainya di tempat duduk, Zacky tak menatap Killa dia masih merasa kesal pada Killa apalagi semenjak pertemuannya beberapa hari yang lalu. Zacky melihat Ariq hendak membuka botol minum yang diberikan Killa, namun dengan cepat dia merebutnya lalu meneguknya minumannya sampai habis. “O ow.” Beo Vianka terkejut. “Gue haus.” Datar Zacky lalu mengembalikan botolnya pada Ariq. Killa tersenyum, “i win.” Gumamnya senang. Zacky berniat mengambil tas yang berada di belakang Killa, badannya sudah memaju ke depan lalu Killa mulai melancarkan aksinya kembali. Killa pura – pura terkejut karena Zacky mendekat kepadanya, padahal dia sudah tau kalau Zacky hanya ingin mengambil tas di belakangnya. Saat Zacky hendak membungkuk Killa berdiri pura – pura terkejut, membuat hal yang benar – benar Killa inginkan terjadi. ‘CUP’ Kedua bibir bertabrakan saat mereka sama – sama memajukan tubuhnya, hal itu membuat seluruh penonton berteriak heboh. Mereka yang heboh saat melihat Zacky mencium Killa apalagi kedua tangan Zacky berada di samping tubuh Killa, berbeda jika hal itu di lihat dari posisi Vianka yang tengah duduk di samping Killa dia melihat Killa lah yang memulai untuk mencium Zacky bukan sebaliknya karena posisi Killa yang setengah berdiri. Killa memelototkan matanya terkejut, niatnya dia hanya sebentar tapi kenapa dia malah terpaku pada mata Zacky. Sedangkan Zacky yang sama terkejutpun hanya bisa memandang mata bulat Killa yang indah, sama seperti Killa Zacky pun tak menjauhkan bibirnya. ‘Dasar buaya, kena juga lo sekarang.’ Ejek Killa membatin, ‘satu gerakan lagi dan beres.’ Lanjutnya. Killa mengusap bibir Zacky menggunakan lidahnya sebentar saat Zacky hendak membalasnya Killa malah mendorong d**a Zacky agar menjauh darinya. ‘PLAK’ “Itu hadiah buat lo karena udah nyetak skor banyak ok.” Bisik Killa seraya menampar pipi Zacky kencang lalu menunjuk d**a Zacky, “mentang – mentang gue suka sama lo dari dulu, lo bisa seenaknya cium gue di depan banyak orang.” Ucap Killa dengan suara bergetar. “Awsh,” Ringis Zacky seraya memegang sudut bibirnya yang perih akibat tamparan Killa. “Lo! Apa gak cukup dulu ngambil first kiss gue hah? Apa itu gak cukup?” Teriak Killa seraya matanya mulai berkaca – kaca. Teriakan Killa mampu membuat seluruh siswa menjerit kaget, bahkan Ariq dan Vianka pun ikut terkejut. Zacky mengernyit bingung harusnya disini yang marah itu dirinya bukan cewek di depannya, saat hendak menjawab ternyata cewek di depannya malah memukul dadanya. “Gak cukup lo permaluin gue di depan temen lo dulu, gak cukup lo jadiin gue bahan taruhan hah? Sekarang lo lakuin itu lagi. Kali ini temen lo yang mana hah? Temen lo yang mana yang ngasih lo taruhan?” Isak Killa sesenggukan, “jawab gue, jawab.” Lirih Killa seraya memukul d**a Zacky. Zacky menggusar rambutnya kasar, dia memegang kedua tangan Killa membuat pukulan Killa perlahan berhenti lalu Zacky menariknya untuk ikut dengannya. Zacky pergi bersama Killa meninggalkan seluruh murid dengan penuh tanya, ada hubungan apa Killa dengan Zacky dulu. “Zack jangan lama – lama, bentar lagi kita main.” Teriak salah satu teman Zacky. “Pake cadangan dulu.” Teriak Zacky . “Killa kenapa sih?” Tanya Ariq pada Vianka. Vianka menggelengkan kepalanya tak tahu, “dia bilang sih pertunjukan.” Jawabnya seraya memberikan Ariq botol minum miliknya. - Killa tengah di tarik paksa oleh Zacky, pergelangan tangannya mungkin sudah memerah karena cengkraman Zacky sangat kuat. “Shhh, pelan dong jalannya. Kaki gue kepentok pager tadi.” Protes Killa yang diabaikan oleh Zacky. Sesampainya di UKS, Zacky menutup pintunya lalu mengunci dari dalam. Killa mengibas – ngibaskan tangannya yang sudah Zacky lepaskan, “yah merah deh.” Gerutu Killa memanyunkan bibirnya seraya duduk di salah satu ranjang UKS. Zacky menghampiri Killa, matanya menatap tajam Killa tangannya dia sedekapkan di d**a. Merasa ada yang menatapnya, Killa mendongakkan kepalanya. “Why?” Tanya Killa enteng. Zacky meraih tangan Killa yang memerah karena ulahnya, lalu mengusapnya pelan. “Ahh.” Ringis Killa. “Mau lo apa sih?” Tanya Zacky datar seraya masih mengusap – ngusap tangan Killa agar tidak memerah. Killa menunjuk dirinya sendiri, “Gue? Gue mau lo.” Tunjuk Killa pada d**a Zacky. Zacky menggeram kesal, “gue serius.” “Emangnya gue keliatan lagi bercanda ya?” “Gue tanya sekali lagi, mau lo apa?” “Lo tuli apa gimana? Gue. Mau. Lo.” Tekan Killa. “Lo lagi taruhan sama siapa? Batalin itu karena percuma lo gak akan bisa naklukin hati gue.” “Cih, gue gak ikut taruhan sama siapa pun ini murni kemauan gue.” Balas Killa memandang wajah Zacky. ‘Karena dari awal kita ketemu, gue udah berjanji sama diri gue sendiri kalo gue harus bisa dapetin hati lo.’ Lanjut Killa dalam hati. “Lo mau bales perbuatan gue dulu kan?”Tanya Zacky. Killa tak menjawab pertanyaan Zacky, dia malah mengusap pipi Zacky yang memerah, “maaf.” “Hah?” Ucap Zacky . “Ini kekencengan ya, sampe merah gini pipinya. Mau gue kompresin gak pipinya?” “Gak usah, minggir lo.” Ketus Zacky menghentakkan tangan Killa lalu berbalik meninggalkan Killa. “Gue jatuh Kak, jatuh sama pesona kakak. Sejak pertemuan pertama, aku udah jatuh sejatuhnya sama seorang Zacky Malik cowok bad boy yang bisanya Cuma bikin anak orang gil..”Lirih Killa membuat Zacky berbalik menatapnya, “maafin janji gue yang bakal bikin lo jatuh sejatuh – jatuhnya.” Lanjut Killa membuat Zacky mengabaikan ucapannya lalu berbalik meninggalkannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD