Bibi dan keponakan menutup pintu lalu berbicara tanpa ragu, wajah Sasti yang awalnya nampak lembut dan berbudi luhur berubah menjadi kesal. "Pamanmu baru saja memberitahuku, kalau b******n Si Tujuh itu diam-diam pulang untuk menemui ayahnya." “Apa? Bukankah berita untuknya sudah diblokir? Bagaimana dia tahu kalau ayahnya sakit?” Krisna juga sangat terkejut. "Mungkin ayahnya yang memanggilnya, kali ini ayahnya itu ingin mempromosikan Si Tujuh, pamanmu bilang kalau dia akan menempati posisi terpenting perusahaan tanpa kemampuan sama sekali, ada dua departemen." “Apakah kakek linglung?” Krisna mencibir, “Apa yang bisa dilakukan Si Tujuh yang hanya bisa bermain dengan wanita?” “Tidak apa-apa kalau kamu tidak memiliki kemampuan selama masih sekeluarga.” Sasti tampak marah.