Bab.27 Tak Perlu Cemas

558 Words

  Sheila bangung dengan kepala pusing dan bingung, dia mencoba bergerak, tapi badannya terasa remuk, dia tak bisa menahan tangis kesakitan.   "Sudah siuman?" Suara familiar terdengar di telinganya.   Dia mengarahkan pandangannya, yang dia temui adalah wajah gigolo yang sangat tampan.   Sheila tak percaya melihat gigolo, dia ingat dirinya sedang dikejar sambil menuruni gunung dengan panik, kenapa dia bisa melihat gigolo?   Ini pasti mimpi bukan? Dia mengangkat tangannya sambil bergumam, "Apa aku sedang bermimpi?"   “Ya, ini mimpi!” Gigolo mengulurkan tangannya tanpa ekspresi sambil memegang tangan Sheila yang hendak menggosok matanya.   Sheila tahu kalau dia tidak sedang bermimpi ketika tangannya digenggam, dia yakin itu adalah gigolo.   Dia melihat wajah gigolo yang sangat tampan da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD