When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Apakah kau menganggap mereka telah menangkap temanmu ini?” Tuan Zhengyi mengerutkan dahi, telunjuknya mengarah tepat ke wajah sosok gadis cantik dalam lukisan, “atas dasar apa? Dan dengan tujuan apa mereka melakukan itu?” “Sepertinya saya sudah memiliki gambaran tentang mengapa mereka melakukan ini semua,” jawab Zhou Fu dengan satu tangan mengurut dagu. “Tentang apa?” Tuan Zhengyi bertanya lagi. “Di surat undangan yang pertama, mereka menjelaskan dengan sangat rinci tentang urutan-urutan perjalanan yang saya lalui sebelum tiba di Caihong. Mereka mengetahui jika saya pernah berada di sekitar Dengguang, menaiki kapal Guichuan lalu menghadang rombongan pendekar Shamo yang hendak menyelundupkan tanaman beracun ke Caihong,” Zhou Fu berhenti sejenak untuk menenggak minuman, lalu ia melanjutk