When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Haku masih menggeliat manja di tempatnya berada. Tubuhnya bergoyang pelan, kepalanya mengangguk-angguk dan seluruh mata di tubuhnya berkedip seirama. Ia seperti sedang memohon kepada Zhou Fu untuk mendatanginya dan memberinya sebuah usapan lembut di kepala. Sementara itu, Zhou Fu dan Shen Shen sedang memandangi makhluk tersebut dari jarak 20 meter jauhnya. Melihat tatapan Haku yang penuh harap, Shen Shen menyenggol-nyenggol lengan Zhou Fu untuk mengajaknya pergi menjauh saja. Bisa jadi, bisa jadi makhluk besar itu hanya berpura-pura saja, pikir Shen Shen. Zhou Fu menangkis tangan Shen Shen pelan, memintanya untuk bersembunyi jika ketakutan namun Shen Shen menggelengkan kepala. Nyatanya, bersembunyi dan jauh dari Zhou Fu rasanya lebih menakutkan bagi Shen Shen. Haku bukanlah satu-satunya