When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Zhao Yunlei menyadari jika ia sama sekali tidak bisa memaksa Zhou Fu untuk mengikuti kehendaknya. Meski Zhao Yunlei telah mengiming-imingi Zhou Fu akan informasi menarik tentang catatan di kaki Haku, nyatanya Zhou Fu tak goyah untuk tetap pada keputusannya pergi ke Maundo, bukan ke markas Pasukan Enam. Zhao Yunlei pun bertanya tentang seberapa penting seorang gadis bernama Shen Shen yang harus segera diselamatkan itu. “Apakah dia terlalu cantik sehingga kau tak sabar ingin menolongnya?” tanya Zhao Yunlei memancing. “Apakah menurutmu kecantikan adalah sesuatu yang tepat untuk dijadikan alasan menolong seseorang?” Zhou Fu memalingkan wajahnya, merasa sedikit kesal karena tak sekali dua kali orang menganggap ia berbaik hati pada Shen Shen adalah karena