When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rao Guohoa melesat menghilang dengan membawa Shen Yang bersamanya. Dari caranya berkomunikasi dengan si pendekar Ahli beraura biru, gelombang air laut yang menghantam rombongannya itu sepertinya adalah rencananya sendiri. Rencana yang dibuat untuk mengeliminasi Feng Yaoshan, mungkin saja. Sebab nyatanya, ketika gelombang tsunami telah usai hanya ada dua orang yang tak muncul dari dalam lautan. Dua orang tersebut adalah Feng Yaoshan beserta satu kasimnya. “Bagus. Dengan begini, tak akan ada yang tahu jika gadis bangsawan ini telah sekarat!” ujar Rao Guohoa ketika matanya menoleh ke belakang dan sempat melihat tak adanya tanda-tanda kemunculan Feng Yaoshan. Harga kepala Shen Shen dalam keadaan hidup dibandrol 100 kali lipat lebih mahal ketimbang harga jasadnya yang tak bernyawa. Dan bisa j