When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tak akan ada yang mengira, jika terdapat sebuah desa yang cukup ramai yang berada di dalam perut tebing Caihong. Jika seseorang pernah melihat bongkahan rumah rayap, seperti itu juga penampakan desa Malam. Sebuah tempat yang berada di dalam tanah, dengan lubang-lubang berjajar dan menjorok ke dalam. Lubang-lubang itu tak lain tak bukan adalah rumah-rumah warga yang dibangun dengan cara mencongkel bebatuan tebing dan menciptakan ruang di dalamnya. Uniknya lagi, lubang-lubang tersebut tidaklah berjajar secara horizontal saja melainkan juga vertikal. Setidaknya ada tiga lubang yang berjajar ke atas dan sekitar lima puluh lubang yang berjajar secara horizontal. Masing-masing terletak di sisi kanan dan kiri dari sebuah poros jalan utama yang merupakan satu-satunya jalan lurus yang ada di desa