1. Bagaimana Jika...
Bagaimana jika Im Sol kembali gagal menyelamatkan Ryu Sunjae dan justru bertemu Ryu Shi Oh yang muncul dari *universe lain karena perjalanan waktu yang terus terjadi?
Untuk ke 4 kalinya Ryu Sunjae sekarat dengan cara yang hampir sama yaitu, diincar oleh supir taksi yang psikopat yang membuatnya tertabrak mobilnya yang saat itu tengah melaju kencang karena dua orang ini sama-sama mengingat memori yang direset.
Im Sol begitu sedih kehilangan sosok pria yang dicintainya sekali lagi padahal dia sudah berusaha menjauh yang bahkan membuat Sunjae kehilangan ingatannya dan menghapus semua kenangan indah mereka berdua. Namun sepertinya itu tidak bisa mengubah takdir pahit mereka yang terus berputar layaknya bianglala.
Di rumah sakit yang sama, Im Sol kembali melihat tubuh Sunjae yang terbaring tak berdaya. Kabar buruknya, Im Sol mendengar dokter mengatakan kepada ayah Sunjae bahwa keadaan Sunjae kini bisa dikatakan sudah mati otak. Kemungkinan Sunjae tidak akan bertahan dalam dua hari dalam keadaan tersebut, malam ini adalah penentuannya apakah Sunjae dapat bertahan atau tidak.
Ini seperti pada timeline ke-3 saat Sunjae diserang di hotel oleh supir taksi. Im Sol pun langsung kalang kabut mencari keberadaan jam tangan yang selama ini menjadi alat time travel untuk menyelamatkan Sunjae.
Dia menemui manajer Sunjae, tapi pria itu tidak tahu apa-apa, tentu saja karena reset yang dilakukan oleh Imsol di timeline ke 4 membuat semuanya berubah. Maka Im Sol minta izin untuk ke rumah Sunjae demi menemukan jam itu sebelum terlambat.
Di tengah kekalutannya yang harus kehilangan Sunjae sekali lagi, Im Sol berusaha tegar karena jalan satu-satunya bisa menyelamatkan Sunjae adalah menemukan jam tangan pria itu. Hampir semua tempat penyimpanan telah Im Sol buka untuk mencari keberadaan jam, dia sangat putus asa. Tapi kemudian dia merasa belum pernah memeriksa meja kerja Sunjae dan ternyata di sana lah jam itu berada, bersebelahan dengan naskah film yang dia buat.
Naskah film yang membuat mereka berdua kembali memiliki interaksi dan Im Sol begitu menyesal pernah menulisnnya.
Di laci meja kerja Sunjae, jam itu selama ini tersimpan dengan apik bahkan berada di dalam kotak hingga tetap terawat. Im Sol begitu lega, tapi air matanya juga semakin membanjiri wajahnya. Apalagi ketika dia melihat kalau masih ada satu kali kesempatan yang tertulis di layar jamnya.
“Satu kali lagi … aku mohon, Sunjae … Aku mohon ….” bisik Im Sol dengan suara parau yang putus asa.
Setelah memantapkan hati, Im Sol akhirnya menekan tombol pada jam tangan itu.
Perpindahan waktu pun terjadi, Im Sol dapat merasakannya karena ini sudah kesekian kalinya.
Tapi dia bingung …. mengapa dirinya berada di dalam taksi dan memegang sebuah smartphone yang menunjukkan jika saat ini adalah tahun 2023? Kenapa dirinya tidak berada di tahun 2008 saat pertama kali Sunjae bertemu dengannya di bawah hujan?
Sementara itu di rumah sakit, seorang pria terbangun dengan keadaan sangat bingung. Apalagi ketika semua orang memanggilnya dengan nama “Sunjae”.
Bersambung ...
(Universe lain : maksudnya adalah dari cerita lain)