Wira Menggeleng tak percaya, rupanya sahabat karib dan sekaligus tangan kanannya itu tengah jatuh cinta. Dia mengambil sendok yang lainnya dan melanjutkan menghabiskan spageti yang sudah dimasak oleh Satrio. “Kira-kira gue bisa ketemu dia lagi kapan ya, Tan? Jangankan tempat tinggalnya, namanya saja Cuma denger samar doang ….” Satrio menatap kosong pada spageti miliknya. Selera makannya mendadak berkurang ketika dirinya teringat sosok Ririn. Perempuan unik yang membuatnya susah melupakan pesonanya. “Ck! Usaha, dong! Kalau lu emang jatuh cinta, carilah dia! Kayak gue sekarang, gue usaha cari calon istri gue!” Wira melengos meninggalkan Satrio yang wajahnya tampak galau. Dia menyimpan piring ke dapur dan membiarkannya di wastafel. Lalu dia melewati Satrio begitu saja dan menuju kamar mil