Andro memutar-mutar gawai di tangannya sambil menerawang menatap langit-langit kamarnya. Ia membayangkan kiranya apa yang akan ia perbuat nanti ketika sudah bisa bertemu dengan Yala, gadis pujaannya tersebut. Sejak saat ini saja Andro sudah merasa bahagia tak terkira apalagi bila memang benar-benar akan bertemu dengan gadis manis tersebut. Rencana yang ia siapkan nanti tentunya harus benar-benar ia siapkan supaya maminya tak banyak bertanya. Jauh-jauh hari sebenarnya Andro telah mempersiapkan project usaha minuman kekinian yang tengah digandrungi oleh kaum milenial. Semua persiapannya hampir berjalan sembilan puluh persen. Tak mungkin Andro ke sana tanpa ada alasan mumpuni yang melatar belakanginya. Bisa-bisa maminya ikut ngintil kalau semua alasan masih abu-abu alias belum jel
