Strawberry 37

1381 Words

"Sam ! Apa maksudnya ini ??? Kenapa kau tidak lebih dulu memberitahuku dan malah Julien yang mengantarkannya ???" Clara mendelik sebal pada Sam. Wanita itu memandang undangan yang dilempar Clara ke meja. "Ahh, siapa suruh mood-mu jelek begitu akhir-akhir ini ??? Aku sudah berencana memberitahumu. Tapi, karena kau manyun terus, lebih baik kusuruh Sebastian yang memberikannya padamu. Bukankah lebih baik ?" Sam menyeringai ke arahnya. Wajah Clara langsung merona merah. "A... apa-apaan sih !" Clara langsung pergi meninggalkan Sam yang terkekeh. "Memang Sebastian itu obat paling mujarab untuk menghadapi cabe rawit satu itu," gumam Sam sambil tersenyum-senyum. Tiba-tiba, Clara kembali lagi dan memandang Sam dengan serius. Wanita itu terkejut dan mengira Clara mendengar gumamannya barusan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD