Strawberry 25

1367 Words

Keesokan paginya, Clara datang kembali ke rumah Sebastian. Masih hening. Nampaknya pria itu belum bangun sama sekali. Clara baru saja meletakkan beberapa barang belanjaannya di dapur sebelum suara Sebastian mengagetkannya. "Kau sudah datang rupanya," sapanya sambil ikut masuk ke dapur. Sebastian memegang kruknya dan terlihat sudah terbiasa. Mungkin karena ia sibuk bolak-balik ke toilet semalam. "Hebat juga kau bisa turun tangga dengan kruk itu," komentar Clara kembali memperhatikan belanjaannya dan mulai mengeluarkan isinya. "Lebih mudah ketimbang kau memapahku. Aku takut kau roboh tertimpa tubuhku yang berat ini," kekeh Sebastian. Ia duduk di kursi meja makan. "Akhirnya kau mengerti kesulitanku, Julien." Clara ikut menyeringai. "Jadi, kau mau sarapan apa pagi ini ?" tanya Clara semba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD