Sejak pagi di kantor Fani tidak bisa fokus bekerja pikirannya hanya satu yaitu Dave, Bos Fani tiba-tiba datang ke ruangan Fani sambil membanting sebuah berkas di hadapan Fani.
"Fani lihat ini, semua pekerjaanmu salah!" teriak Bos Fani.
"Maksud Bapak apa?" tanya Fani tidak mengerti.
"Kau lihat saja sendiri," jawab Bos Fani.
Fani mengambil berkas itu dan membukanya, Fani melihat ada banyak kesalahan di dalamnya yang ia lakukan.
"Maafkan saya Pak, nanti saya perbaiki lagi," ucap Fani.
"Saya tidak mau tahu perbaiki itu setelah makan siang, kemudian antar ke ruangan saya, sekarang saya mau keluar dulu!" perintah Bos Fani.
"Iya Pak," jawab Fani menundukkan kepalanya.
Fani menghela napasnya dengan kasar karena terus memikirkan Dave pekerjaannya menjadi salah semua di tambah perutnya yang
