LIMA BELAS

2488 Words

     Menuntaskan waktu senja bersenda gurau bersama Mary sangat menghiburku, tak terelakkan jika paras cantiknya itu juga dapat menjadi sosok teman wanita yang menyenangkan. Meski baru beberapa kali bertemu antara aku dan Mary memiliki kriteria dunia yang hampir sama, dia melanjutkan studi nya hanya untuk memberi jeda pada kekasihnya agar sama-sama saling toleransi.      Kekasihnya belum mempunyai komitmen untuk hubungan mereka, saling mencari benar pada diri masing-masing membuat hubungan Mary di ambang perpisahan. Di usianya yang sudah kepala tiga Mary ingin lebih memantapkan posisi hatinya pada seorang pria,      "Apakah kau mencintainya Mary?" Tanyaku sekedar ingin tahu perasaan seorang psichology muda ini,      "Entahlah! Jika aku mengatakan tidak itu akan terdengar munafik dan ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD