Bab 27

1519 Words

Bab 27 "Om yang waktu itu?" seru Kirani saat melihat seseorang yang datang paling akhir di pemakaman ayahnya. "Hai cantik, Om turut berduka cita ya?" jawab Mas Damar sambil mengusap kepala Kirani. "Terima kasih, Om." Segaris senyuman terbit dari bibir Kirani. Ia yang sedari tadi hanya menunduk, kini sedikit sumringah saat Mas Damar datang menyapa. "Mas Damar kenapa bisa sampai di sini?" tanyaku kaget. Aku lantas berdiri dari pusara Mas Bima, mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan lelaki di depanku ini. Setelah bersalaman denganku, Mas Damar ganti mengarahkan tangannya pada Mbak Sari juga Danisa. Keduanya tersenyum ramah menyambut kedatangan Mas Damar ke sini. "Sebentar, saya berdoa dulu," ucapnya. Tanpa menunggu jawabanku, Mas Damar segera berjongkok di depan nisan Mas Bima. I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD