“Pak Dokter ...” gumam Nala lirih saat melihat ke belakang. Malika menyenggol lengan Nala. Dia sangat malu karena membicarakan orang malah ketahuan sama orangnya. “Pak Dokter kok bisa ada di sini?” tanya Nala saat Ace sudah duduk di depannya. “Memangnya saya tidak boleh ke sini?” Nala nyengir, dia sangat malu sebenarnya dengan Ace. Tapi masak iya mengabaikan Ace yang sudah duduk satu meja dengannya. Jadilah, dia berlagak sok polos saja seperti tidak terjadi apa-apa. “Ya, ‘kan jarak rumah Pak Dokter sama komplek ini lumayan jauh. Masak iya hanya mau beli jajan saja.” “Saya kebetulan lewat sekalian mampir beli batagor buat Ibu,” jawab Ace dengan mengumpankan Hani. “Hmmm ... memangnya Tante Hani pernah makan batagor punya Pak Imam?” “Belum pernah tapi saya pernah cerita sama beliau.”