NASIB SIAL NYAI KUNTI

1118 Words
Kisah ini berawal dari pandemic yang mulai meraja lela. Banyak karyawan pabrik yang harus menerima imbasnya. Salah satunya, mereka harus rela dan pasrah menerima PHK yang di lakukan pihak perusahaan demi kestabilan perusahaanya. Begitu pula dengan Andri. Dirinya adalah salah satu karyawan di sebuah perusahaan yang harus rela menerima PHK paksa. Dan kini menyebabkan dirinya menjadi pengangguran sukses di kampungnya. Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun. Kecil harapan untuk dirinya melamar kembali untuk mendapatkan pekerjaan baru, apalagi di masa pandemic seperti ini. Hingga terbesit di dalam hati dan pikiranya untuk banting setir menjadi seorang Ojek online. "Yah ... gue coba saja lah, siapa tahu kerjaan ini bisa menambah pemasukan dapur gue." gumam Andri sambil memandang kedua anaknya yang kini telah tertidur lelap bersama istrinya. Tak ingin membuat anak dan istrinya terbangun. Andri kini melangkah menuntun motor hingga lumayan agak jauh dari depan rumahnya. "Mas andri mau kemana?" tanya Pak RT Ahmad. "Oh, Pak RT. Biasa Pak. Saya mau ngojek dulu, siapa tahu malam banyak orderan." jawab Andri sambil menstater motornya. "Mari Pak Rt." ucap Andri seraya melajukan motornya menuju tempat ke ramaian. Alhamdulilah. Malam itu rezeki Andri dalam ngojek perdananya lancar jaya dan di banjiri orderan dari dalam aplikasi GoJolnya. "Wah ... cair banget loh ndri malam ini." ucap Tarno sesama tukang GoJolnya. "Iya, Mas Tarno. Alhamdulilah." jawabnya. Sambil menunggu notifikasi orderan muncul di handphone mereka. Andri bersama ke dua teman yang berprofesi sama, terlihat sedang berbincang membicarakan kisah misteri yang di alami Zafier teman yang masih satu profesi denganya. "Yang benar, mas Tarno?" tanya David yang merasa tertarik dengan obrolan misterinya. "Bener, Dri. Sampai si Zafier terkencing kencing di atas jok motornya." jawab Mas Tarno yang malah membuat Andri bersama satu temanya lagi tertawa lucu mendengarnya. Tarno membuka handphonenya. Dan melihat jam sudah menunjukan pukul 00:15. "Dri, maaf. Saya mau cabut pulang dulu. Besok ada orderan ke pasar." ucap Mas tarno. "Oke mas, hati hati di jalan." jawab Andri yang melihat Tarno mulai pergi meninggalkanya. "Dri, kalau gitu. Saya juga mau cabut balik dulu." ucap satu teman Andri menyusul Tarno. Tinggalah menyisakan Andri sendiri yang masih duduk di atas motor yang di standarkan duanya. Andri mengeluarkan ponsel dari dalam saku jaketnya dan mengecek jam pada layar handphonenya. "Udah jam satu malam, apa gue cabut balik aja?" tanya Andri pada dirinya sendiri. Andri mengedarkan pandangan ke arah jalan yang minim akan penerangan. "Lah ... baliklah." Andri menstater motor dan kini mulai melaju ke arah rumahnya. Sepanjang perjalan pulang terasa dingin, sepi dan mencekam. Namun semua itu tak membuat Andri mengurungkan niatnya untuk terus menuju rumahnya. Dret ... Dret ... Dret ... Ponsel di dalam saku jaket Andri tiba tiba saja bergetar, Dan memaksa Andri untuk menepi dan segera mengecek notifikasinya. "Wah ... orderan!" Andri kaget sekaligus senang. Bagaimana tidak senang, karena tujuan dari orderan tersebut terbilang cukup jauh dan biaya ongkosnya cukup untuk membeli 5 dus s**u bebelac anaknya. "Gua ambil aja lah, lumayan daripada lumanyun." Andri mempercepat laju motornya menuju lokasi si penumpang yang memesan jasa GoJol dirinya. Dari kejauhan. Andri sudah bisa melihat seorang wanita cantik dengan rambut keriting salon khas belandanya, sudah berdiri sambil melambaikan tangan pada dirinya. "Itu dia." gumam Andri sambil menepikan motornya. "Malam mba." sapa Andri dengan ramah. "Malam juga mas Andri ganteng." si penumpang balas menyapa. "Ayo, mba naik. Biar saya antar mba sampai tujuan." ucap Andri yang di angguki secara anggun oleh penumpangnya yang berparas cantik. Penumpang itu kini duduk dengan posisi miring dengan tangan yang ia eratkan pada perut Andri sebagai pegangan. "Bismillahirohmanirohim ... berangkat." ucap Andri sambil melajukan motornya. Sepanjang perjalanan menuju lokasi tujuan. Tak ada obrolan atau perbincangan yang sekiranya bisa menghangatkan suasana malam itu. "Mba ... memang habis darimana? kok, jam segini baru pulang?" tanya Andri memecah kebisuan antara mereka. Gadis ayu berparas cantik itu menyibak rambutnya sebelum menjawab pertanyaan dari Andri sang GoJolnya. "Biasa ... mas. Habis mangkal." jawabnya yang sedikit lirih dan sengau. Namun masih bisa terdengar jelas di telinga Andri yang mengemudikan motornya. "Ouw ... mangkal toh." Andri mengangguk paham. Lokasi yang di tuju sang penumpang kini telah berada di hadapan mata. Andri menepikan motor dan mematikan mesinya sambil menunggu si penumpang turun dan memberikan ongkosnya. Andri masih menatap heran memandang pada si penumpang, yang tiba tiba saja menangis di hadapanya. Dengan gagah berani Andri melangkah menghampiri dan kemudian menyibak rambutnya untuk memastikanya. Allahu akbar ... Andri terkaget setelah tahu bahwa penumpangnya kini memiliki wajah yang sangat buruk sekali. Andri membuka jok motornya dan mengambil vanbel bekas motornya yang sudah terputus. Dan kini si penumpang itu berubah menjadi sosok kuntilanak berbaju putih dengan rambut panjang hingga ke tanah. Hik ...Hik ....Hik... Kuntilanak itu tertawa dan berharap Andri lari setelah mendengarnya. Bukanya takut, Andri malah makin geram dibuatnya. Dan tanpa aba aba lagi. Andri langsung menyabetkan dan menjadikan Vanbel bekasnya menjadi sebuah senjata cambuk baginya. "Awwwww ... Ampun bang, ampun ..." pekik nyi kunti. Alih alih mendengar dan menghentikan perbuatanya. Andri kini malah mencekik leher nyi kunti dengan Vanbel dan kemudian menyeretnya ke tempat yang lebih terang. "Bang ampunnn. Sakit bang." Nyi kunti memohon belas kasihan Andri. "Bayar kagak loh!" bentak Andri yang tak ada takut takutnya. "Bang ... saya ini setan." jelas nyi kunti. Andri memandang tajam dengan wajah yang sangat garang. "Terus ... kalau eloh setan! Gue harus bilang WoW gitu, sambil koprol." Andri menjambak rambut nyi kunti dan menuntunnya layaknya kebo di sawah. Dari kejauhan. Security penjaga perumahan melihat Andri yang masih dengan seru dan asyiknya menghajar Nyi kunti. Dirinya segera berlari menghampiri dengan tangan yang sudah siap mengambil video dengan ponselnya. CUT ... Seru sang Security pada mereka berdua yang kini menoleh padanya. Nyi kunti berlari menghampiri sang Security meminta pertolongan atas kejamnya siksa yang Andri lakukan padanya, layaknya KDRT yang sering di beritakan di layar kaca. "Apaan sih Loh, pegang pegang tangan Gua! Sok kenal banget sih." seru Si Security sambil menepis tanganya yang tak mau di pegang Nyi kunti. "Alangkah kejamnya nasib ini." batin Nyi kunti sambil menoleh ke arah Andri yang sudah tertawa dan siap menyiksanya kembali. Dengan sisa tenaga dan kesaktianya. Nyi kunti kini mencoba terbang meninggalkan Andri dan Security yang sudah mulai merekan videonya untuk di unggah di blog youtubenya. "Hayooo ... mau kemana?" Andri berhasil memegangi pakaian Nyi kunti yang sudah melayang di atas udara. Dan dengan sekuat tenaganya. Andri langsung menarik paksa Nyi kunti agar segera turun kembali ke tanah. Wekkkkk .... Pakaian putih yang biasa Kuntilanak kenakan. Kini harus terlepas paksa karena Andri menariknya sekuat tenaga. "Ouwhh ... tidak." jerit Nyi kunti yang kini tak menggunakan sehelai busana. "Wah ... bakal Viral ini." ucap sang Security sambil mengajak Andri bertos ria. Andri yang belum puas dengan amarahnya. Kini dirinya menggelitiki perut Nyi kunti hingga ia pingsan karena tak kuasa menahan gelinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD