When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ben menghela nafas panjang, badannya terasa lelah karena baru selesai membersihkan kamar tamu yang terkena air seni Nina. Saat ini gadis itu sedang mandi dan Ben memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk mandi dan keramas takut terkena najis air seni yang tercecer. Selesai mandi ia kembali ke kamar tamu untuk mengecek kondisi Nina. Gadis itu masih duduk termenung mengenakan bathrobe di kursi. Ben baru tersadar, seluruh pakaian Nina tengah ia cuci, bahkan celana dalamnya ia buang. “Nin, ayo ikut aku,” ajak Ben sambil menarik tangan Nina perlahan agar mengikutinya menuju kamar Ben di belakang. Ben membuka lemari pakaiannya mencari kaos dan celana training yang kekecilan agar bisa Nina pakai lalu menyerahkannya pada Nina. “Ayo, pakai ini, bajumu sedang aku cuci,” suruh Ben sambil menun