When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ben menutup pintu kamarnya perlahan lalu menatap ke arah Nina yang masih tertidur karena pengaruh obat. Perlahan Ben menghampiri Nina dan mengambil pakaian Nina yang berserakan di lantai. Gadis itu tadi baru saja digantikan pakaiannya oleh Prita dan kini mengenakan piyama milik Ben yang masih tersisa di lemari. Cedera d**a yang dialaminya delapan tahun yang lalu membuat tubuhnya ringkih dan trauma, sehingga menyebabkan Nina sering sekali merasa sesak nafas akut. Ben tengah mengganti pakaiannya saat Nina mulai terbangun. Gadis itu segera duduk dan bersandar di pinggir ranjang, kepalanya terasa pusing karena bangun mendadak. Ben menghampiri Nina dan memberikan segelas air putih padanya. Dengan ragu Nina menerima gelas itu dan meneguknya perlahan. Ia menyadari bahwa ia tengah berada d