Jam setengah sembilan malam Citra mulai beres-beres, restoran sudah tutup dan dirinya sudah bisa pulang. Citra tersenyum karena akhirnya melihat dapur yang ada di depannya sudah bersih dan juga rapi. Tadi, setelah memberikan makan malam untuk putrinya, Citra pun dengan sungkan menitipkan putrinya pada pak Liam, meskipun sedikit kaku dan juga tak bisa terlalu akrab karena pak Liam tahu banyak tentang masalah rumah tangganya, tetap saja Citra merasa lebih nyaman berada di sekitar pak Liam daripada teman-teman lainnya yang berjenis kelamin laki-laki. Citra mengetuk ruangan pak Liam dengan pelan, berniat untuk mengambil putrinya yang mungkin saja sudah tertidur. Putrinya tipikal anak yang mudah sekali untuk tidur, asal perutnya sudah kenyang dan tersedia tempat, maka putrinya akan langsung t