Luka Anand Luka Citra

1027 Words

Sekuat tenaga Anand mendorong pintu hotel dengan tubuhnya. Rasa frustasi benar-benar menghampiri Anand dan membuatnya ingin menangis saat itu juga. Dia benar-benar tak pantas disebut laki-laki jika tak bisa mendobrak pintu itu. "Apa yang bisa kamu lakukan dengan tubuh cacat seperti itu? Hah?" Tanya Angela meledek Anand yang masih terus mencoba untuk membuka pintu dengan tekanan tubuhnya sendiri. Anand memilih mengabaikan Angela dan terus berusaha membuka pintu kamar itu dengan sekuat tenaganya, ia tahu dirinya cacat tapi dirinya harus segera membuka pintunya dan melihat istrinya baik-baik saja. "ARHHHHHH." teriak Anand seraya menendang-nendang pintu itu dengan kakinya. Anand menangis pelan saat pintu terbuka dengan lebar. Tuhan masih memihak padanya. Dengan langkah pelan dan juga ger

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD