12. Titip Laiqa

1183 Words

Titip Laiqa “Jadi, apa yang mau kita bicarakan? Kita sudah di luar.” Kevin membuka suara untuk pertama kali. Dia menoleh ke kanan dan kiri, pada keramaian malam. Seperti yang perempuan itu katakan, mereka keluar rumah bersama setelah makan malam dan mendapat izin dari Bayu—ayah Laiqa. Nggak boleh jauh-jauh, hanya itu saran yang disampaikan Bayu sebelum mereka keluar menggunakan sepeda motor milik Fitri. “Sambil makan,” ungkap Laiqa, dia pun menoleh ke deretan pedagang kaki lima yang berjejer di samping kanan dan kirinya. “Kita sudah makan malam tadi, La.” “Nggak enak ngobrol tanpa ada makanan, kesannya serius banget.” Laiqa mengayun langkah ke arah tenda angkringan. Kevin melongo. Tidak cukup mengerti dengan tingkah Laiqa sekarang ini. Mood perempuan itu mudah sekali berubah, seperti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD