bc

Black Pearl

book_age18+
11.9K
FOLLOW
74.8K
READ
independent
drama
female lead
office/work place
secrets
intersex
like
intro-logo
Blurb

Issabella Ludrig, meninggalkan kota kelahirannya setelah mendapati suaminya berselingkuh di belakangnya. Dua tahun pernikahan mereka yang tidak juga dikaruniai anak. Seakan membenarkan perselingkuhan Benjamin Fox dengan Melinda. Sekretaris sexynya. Sudah ketahuan bersalah bukannya menyesal Ben bahkan menghina Bella mandul, karena selingkuhannya sedang hamil anaknya.

Bagai luka yang ditaburi garam begitulah yang dirasakan oleh Bella. Sakit tapi tak terlihat.

Setelah perceraiannya. Bella pindah ke New York untuk memulai hidup baru. Berharap hidupnya lebih tenang. Tapi apa lacur tetangga apartemennya seakan tak membiarkannya tidur nyenyak. Ducan Fox, lelaki tampan namun dengan aura yang menyeramkan. Bella selalu meremang setiap berpapasan dengannya. Lelaki dengan Aura gelap namun anehnya selalu dikelilingi wanita cantik nan sexy.

Apakah ada kaitan antara sang mantan suami dengan tetangga barunya yang super m***m???

Kenapa nama belakang mereka sama? Hanya kebetulan semata, atau ...???

chap-preview
Free preview
BAB 1. NEW CHAPTER OF MY LIFE
BAB 1. NEW CHAPTER OF MY LIFE Aku tepekur mengingat kejadian sebulan yang lalu. Kejadian yang sudah merubah poros hidupku. Suami yang sangat aku cintai tega mengkhianatiku. Namaku Issabbela Ludrig. Suamiku bernama Benjamin Fox. Pernikahan kami sudah berjalan dua tahun. Tanpa adanya buah hati membuat sikap suamiku mulai berubah. Biasanya setiap hari dia selalu pulang tepat waktu. Tetapi, sudah tiga bulan ini sikapnya mulai berubah padaku. Keluarganya juga selalu menyinggung ketidakmampuanku memberikan keturunan pada keluarga Fox. Sikap manis mereka berubah sinis dan suka sekali menyindirku. Pernikahan kami berakhir kala aku melihat sendiri persenggamaan mereka saat aku berkunjung ke kantor suamiku siang itu. Bukannya memohon ampun padaku dan mengakui kesalahannya suami brengsekku itu malah menyudutkan-ku. Sialan!! Air mataku kembali menetes setiap mengingat bagaimana kasar dan busuknya perkataannya padaku. Ucapannya terus terngiang di telingaku. "Kau tahu bell, aku menyesal pernah menikahi wanita mandul sepertimu," sentaknya saat aku menanyakan kenapa dia berselingkuh. Air mataku menetes tanpa sanggup kubendung. Lelaki yang selama ini selalu kudoakan dalam setiap malamku mengatakan hal paling busuk yang pernah orang ucapkan padaku. Kalau orang lain yang berbicara seperti itu, mungkin tak akan sesakit ini. Tetapi, dia suamiku, lelaki yang selama dua tahun ini berbagi kasur denganku bisa berbicara sebusuk itu. Mandul??? Sudah sering kali aku memeriksakan diri ke dokter dan tak ada dari dokter itu yang mengatakan kalau aku mandul. Kondisi rahimku sehat dan subur. Tetapi kenapa aku belum juga hamil? Entahlah, aku berpikir memang belum rejeki kami. Tetapi tidak dengan pemikiran suami dan keluarganya. Tiap hari mereka selalu memojokkanku. "Mas tahu sendiri kalau aku sehat dan subur," elakku mencoba membela diri. "Oh ya? Lalu kau pikir aku yang mandul? Dasar bodoh! Buktinya Melinda langsung hamil anakku," sinisnya dengan nada mengejek. "Apa? Tega kamu mas! Berapa lama kau berselingkuh di belakangku!" cecarku penuh amarah. Aku langsung menerjang Melinda yang berdiri di belakang suamiku dengan pakaian yang berantakan akibat kegiatan menjijikkan mereka barusan. Aku tak peduli cekalan suamiku, aku harus bisa melukai Melinda. Aku mencakarnya, menjambak rambutnya. Aku lampiaskan kemarahanku dan sakit hatiku pada perempuan s****l perusak rumah tangga orang. Apa dia bukan wanita? Kenapa dia tega menyakiti hati wanita lain? Aku terus memakinya dan menghinanya. Entah kata apa saja yang keluar dari bibirku tetapi kelakuan bar-barku harus terhenti karena suamiku membanting tubuhku ke lantai. Bahuku rasanya patah karena terlempar ke lantai yang keras. Aku menjerit kesakitan. Bukannya menolong istrinya, lelaki b******k itu langsung menggendong selingkuhannya entah kemana meninggalkan diriku yang tergeletak di lantai sambil berurai air mata. Aku menangis histeris. Aku tak peduli pandangan kasihan para karyawan. Ada beberapa gentleman yang menolongku membawaku ke rumah sakit. Bahuku ternyata mengalami retak dan harus di gips. Tetapi yang paling sakit adalah perasaanku yang terkhianati. Aku kecewa pada suamiku dan keluarganya. Dua hari kemudian ada panggilan dari pengadilan agama yang memintaku datang karena suamiku ternyata sudah melayangkan gugatan cerainya kepadaku. Tak kusangka akhir kisah pernikahan kami hanya bertahan dua tahun. Aku mengingat kata cintanya padaku. Apa itu palsu mas Ben? Kenangan bagaimana romantisnya dia melamarku membuatku tak percaya dia sanggup bermain hati. Mengkhianati sumpah janjinya padaku. Cih! Bulshit!! Tega kamu mas! Menodai janji suci kita di hadapan Tuhan. Semoga Tuhan membalas rasa sakitku berkali lipat kepadamu dan simpananmu itu. Tuhan tidak tidur mas. Waktumu nanti yang akan menghiba di bawah kakiku untuk meminta maafku. Itu janjiku mas.... *** Aku menghapus air mataku mengingat dengan jelas apa yang sudah kulalui sebulan yang lalu itu. Kini aku baru pindah ke New York. Kota yang katanya tidak pernah tidur itu. Dan bisa kubuktikan sendiri betapa sibuknya penghuninya. Aku menempati apartemen yang disediakan oleh perusahaan tempatku kerja. Kalian bisa menebak aku kerja sebagai apa? Bukannya sombong saat di tanah air aku menempati posisi sebagai Pimred sebuah Majalah Mode. Sayangnya kesan pada diriku sangat jauh dari kata modis. Entahlah. Tetapi kemampuan fasionku jangan ditanya lagi. Cuma entah kenapa buat diriku sendiri aku tidak bisa mengaplikasikannya. Aku tidak percaya diri. Mungkin karena bentuk tubuhku yang besar di bagian d**a. Aku selalu tidak pede jika memakai pakaian yang agak terbuka. Di sinipun aku dipercaya sebagai bagian perancang Redaksi Majalah Mode yang sangat terkenal di dunia. The Style, merupakan Majalah mode dunia yang menjadi trend setter dari kiblat mode dunia. Tertantang sudah pasti. Dan aku sudah tidak sabar menanti hari pertama bekerja. Meski bukan aku pemrednya. Aku bisa menyibukkan diri bekerja, biar aku bisa melupakan rasa sakitku. Katanya waktu adalah obat mujarab semoga saja. Itu juga berlaku padaku. Aku harus move on dari penjahat kelamin macam mantan suamiku. Harus!!! Aku meletakkan koperku dan melihat kondisi apartemenku. Ada sedikit pertanyaan yang menggelitik kalbuku. Kenapa apartemen ini bagus sekali untuk seorang pegawai biasa sepertiku? Namun, aku tak menghiraukannya. Toh bukan aku yang membayarnya. Yang paling penting aku tak harus mengeluarkan uang demi tempat tinggal. Tabunganku sudah menipis, karena suami laknatku itu tak memberiku tunjangan atau harta gono-gini. Tragis bukan? Tetapi aku yakin segala sesuatu pasti ada hikmanya. Semoga saja selepas perceraian aku mendapat bahagiaku. Semoga saja. Apartemen ini besar untuk ukuran satu orang penghuni. Ada sofa empuk yang memanggilku untuk segera mendaratkan pantatku di sana. Tetapi tidak, aku ingin melihat semua fasilitasnya dulu. Aku melihat dapurnya yang masih kinclong. Tak ada setitikpun debu menempel di sana. Duh, jadi ngeri kalau bikin lecet atau bikin berantakan. Puas melihat kondisi dapur yang super kinclong aku berpindah menginvasi ke kamar tidur. Saat membuka pintu aku disuguhi pemandangan yang aku suka. Desain interiornya seakan paham dengan kesukaanku. Dinding dilapisi wallpaper dengan motif pemandangan pantai dan di tengahnya ada gambar kerang yang besar yang berisi mutiara berwarna putih. Aku merasa bak little mermaid yang terdampar di daratan. Aku meletakkan koperku di lantai. Membuka lemari pakaian yang lumayan besar. Aku menata pakaian bersihku ke dalam lemari pakaian sesuai dengan jenisnya supaya memudahkan saat aku mencarinya nanti. Tak banyak yang kubawa. Karena iklim dan kultur di sini berbeda dengan di Indonesia. Lagi pula kebanyakan pakaianku sudah terlihat kuno karena saat masih menikah suamiku tak suka jika aku berpakaian terbuka. Secara tubuhku montok gituloh. Dia ngeri ada yang ngiler kali. Cih, dasar munafik. Dia tidak ingin istrinya memamerkan lekuk tubuhnya tapi dirinya suka jelalatan lihat body perempuan lain. Dasar b******n!!! Bukannya bersyukur dengan milik istri yang jelas-jelas halal. Eh ini malah milih yang haram. Dasar bodoh!!! Dan yang lebih bodoh tentu saja aku yang belum bisa move on dari mantan suami yang super duper bodoh. Setelah semua sudah pada tempatnya aku mandi dan mulai merebahkan diri karena perjalanan yang sangat lama. Rasa capek dan penat begitu menderaku. Rasanya tak cukup dengan berendam dengan air hangat atau menyalakan lilin aroma terapi. Aku butuh tidur yang lama sebelum akhirnya memulai hari baru. Kantuk mulai mendatangiku. Tak lama akupun terlelap. *** Aku bermimpi melihat suamiku sedang mencumbu sekretarisnya dengan begitu brutal dan menggebu. Hingga desahan dan raungan begitu jelas kudengar. Seakan ini bukanlah mimpi. Aku mengernyit tak tenang. Rasa muak dan jengkel begitu mendominasi perasaanku. Tidurku terganggu dengan desahan dan jeritan dari suami dan jalangnya. Aku terbangun dengan nafas terengah. Mimpi sialan!! Keringatku bercucuran padahal AC tidak kumatikan. Sialan kau Ben! Aku sudah berlari sejauh ini kau masih saja menghantuiku. Suara desahan kembali terdengar. Tidak hanya itu tapi bunyi pecutan hingga lolongan kembali kudengar. Apa-apaan ini? Jadi itu bukan mimpi? Erangan erotis mengganggu tidur nyenyakku. Sialan! Buat siapapun pelakunya. Lagi pula kenapa dinding ini tidak kedap suara sih? Bukannya ini apartemen mahal? Sialan! Besok aku akan mengadu pada pihak perusahaan atau pihak apartemen. Aku beranjak ke arah ruang tamu dengan membawa bantal dan juga selimut. Dengan langkah lunglai aku kembali mengumpati tetangga mesumku. Sialan!!! Apa aku harus mengetuk pintu apartemen sebelah? Biar pemiliknya mengetahui bahwa kegiatan mesumnya sangat menggangguku? Argghh, tetapi bagaimana kalau pemiliknya malah tidak terima dan balik melapor? Ah, biarlah malam ini aku tidur di atas sofa. My nightmare began!!!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dependencia

read
194.9K
bc

The Ensnared by Love

read
105.4K
bc

Accidentally Married

read
106.4K
bc

The crazy handsome

read
466.3K
bc

Mrs. Rivera

read
47.1K
bc

PLAYDATE

read
119.1K
bc

Me and My Broken Heart

read
35.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook