Dewa segera membawa Nesa ke kamar. Mengeringkan Nesa dengan handuk tadi. Setelahnya ia nampak mengambil sekotak P3K berniat ingin mengobati luka Nesa. Dengan hati-hati Dewa mengelus luka Nesa dengan kapas yang dikasih Betadine. Nesa nampak meringis saat Dewa tak sengaja menekan kuat. "Eeggh." Eluh Nesa memundurkan badannya. "Maaf," gumam Dewa. Setelah selesai mengobati luka Nesa, Dewa memilihkan bajunya untuk Nesa. Tidak ada yang cocok, pikirnya. Hanya sebuah kaos kebesaran yang jadi pilihan Dewa. Dengan telaten ia memasukkan baju itu ke tubuh Nesa. Dewa juga menyisir rambut Nesa lembut. Paha Nesa yang kemana-kemana dibiarkan Dewa begitu saja. Ia berniat akan membelikan Nesa beberapa potong baju setelah ini. "Jadi, kenapa kamu ada di gudang itu?" tanya Dewa dari balik tubuh Nesa. Nesa y