Terluka Parah

1508 Words

"Tidak, Pak Osman. Ini sudah dua puluh menit berlalu sejak jam kantor, dan Orin belum masuk kerja," ucap Arkana di ujung telepon. "Tapi bapak tenang saja, saya akan kasih sanksi tegas untuk pegawai yang semena-mena begini. Dan mengenai laporan, pasti saya handle, supaya dikerjakan oleh Balqis dan dibantu oleh Leo." "Siapa Leo?" tanya Osman. "Anak magang yang baru masuk dua hari belakangan." Osman ingat ada beberapa orang anak magang yang masuk kemarin, tapi tidak tahu siapa-siapa saja namanya. "Panggil Balqis kemari sekarang!" titah Osman. "Balqis? Baiklah. Saya akan...." Osman memutus sambungan sepihak, membuat Arkana bicara sendiri seperti operator radio di sana. Osman mengernyit, berpikir keras tentang Orin. Apakah ada kaitan dengan chat yang dikirim oleh Orin semalam? Osman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD