Satu mobil bersama Istri Sah dan Madu

1404 Words

"Mm... Tapi aku mau balik lagi ke kantor. Arah kita berlawanan. Aku bukannya menolak, tapi aku tidak mungkin bisa mengantarmu sampai ke rumah. Aku pasti akan kehilangan banyak waktu dan telat sampai kantor jika terlebih dahulu mengantarmu," jawab Osman dengan lembut, tatapan teduh. Semoga Naomi akan memahami. "Aku tidak minta kamu mengantarku, Mas. Tapi aku mau ikut kamu ke kantor. Tidak apa- apa kan kalau istrimu menemanimu ke kantor?" Naomi menunjukkan ekspresi penuh harap. Senyumnya manis sekali. "Oh, boleh." Osman tersenyum meski benaknya sedang bingung. Mau dikemanain Orin? Ia berusaha untuk tetap rileks. Jangan sampai terlihat gugup. "Aku bayar dulu. Kamu tunggu di sini!" ucap Osman. "Aku temani kamu ke kasir." Huh, padahal Osman ingin mencuri waktu untuk bisa menelepon Orin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD