Semilir angin membelai rambut hitam lebatnya menggoyangkan pakean yang dikenakannya. Dia berdiri tegak menggenggam sebuah pedang yang memiliki kekuatan bisa menghancurkan atau bisa melindungi dunia. Panjang pedang itu 1,5 cm sekali tebas seribu jin bisa musnah sekali tebas seribu jin bangkit dari kematian apa lagi seorang manusia ya, memang begitulah kekuatan pedang itu.
Bila dilemparkan akan membentuk seperti payung memiliki 7 warna dengan kekuatan perlindungan yang tak bisa tembus meski terkena serangan nuklis dan luasnya setengah dunia pedang itu disebut dengan kata lain pelindung dunia bahasa jawanya( payunge jagad).
Pria itu menatap tajam lawan didepannya, matanya berubah menjadi sorot dingin mematikan energy yang menguar darinya begitu kuat itulah Zein Zulkarnain pimpinan perguruan Rajawali yang memiliki gelar maharaja.
Seorang pria berdiri tegak menatap lawannya dengan aura pembunuhan yang sangat kuat pedang sakti dengan kekuatan iblis didalamnya digenggamnya dia telah menanti pertemuan dengan musuh bebuyutannya itu pedang itu bernama Pedang Dewa Iblis.
Energy negatif yang menguar dari pedang itu sangat kaut dan bisa mengubah putih jadi hitam siapa saja yang didekatnya bila tak mampu menahan kekuatannya.
"Kita bertemu lagi Kata Kiof" kata Zein.
"Kau benar, dan kali ini pedang dewa iblisku ini akan memusnahGenmu, Zein Zulkarnain, " jawab Kiof dengan seringai meremehkan.
"Buktikan ucapanmu itu" kata Zein tenang. Mereka berdua saling bertatapan.
Wush ...
Dengan secepat kilat Kiof melesat kearah Zein dia sudah menguhuskan pedang dewa iblisnya siap menusuk titik vital pria itu.
Trang ...
Dengan sigap Zein menangkis serangan Kiof mereka sangat ahli dalam memainkan pedang memiliki energy megis tinggi.
Kedua pedang kembali beradu dan saling mengeluarkan kekuatan yang dimilikinya sinar hitam menguar dari pedang dewa iblis dan sinar pelangi menguar dari pedang pelangi. Genzo menyalurkan energynya pada pedang itu dan menyentakkan tekanan Kiof membuat pria itu terhempas kebelakang.
Seluruh pengunjung yang hadir dirumah makan itu ikut menyaksikan jalannya pertarungan mereka ada yang terlihat ketakutan ada yang terlihat sok berani ada yang menyorakkan dukungan seolah ini hanya pertandingan ilmu bela diri ada menatap kagum.
Sekar Dan Arsy menatap cemas pada pria yang dicintainya. Arsy mengaktifkan kemampuan mata ketiganya untuk melihat bagaimana kondisi dalam pria itu karena dia tau pria yang terlihat baik-baik saja itu sebenarnya juga bertarung melawan rasa sakit yang ada dalam dirinya kadang dia tak habis pikir dosa apa yang telah dilakukan pria itu dimasa lalunya hingga setiap dia mengeluarkan kekuatannya ada sebilah pedang yang terus menusuk menyayat dan melukai bagian dalam tubuhnya. Dia juga berfikir seberapa kuat pria itu hingga dia bisa bertahan dan menyerang menghadapi lawan yang terlihat tangguh selain itu dia juga mampu mematahkan dan mengembalikan serangan lawannya.
Kembali pada pertarungan antara Zein dan Kiof.
Kata Kiof kembali menegakkan tubuhnya dia menatap datar lawannya dalam hati dia sangat mengakui kehebatan lawannya itu dan dia tau pria itu tak mudah dikalahkan, dia memikirkan serangan yang akan dia lakukan berikutnya.
Kiof merengsek menyerang pria itu lalu melompat keudara menggunakan kemampuan meringankan tubuhnya. Zein mendongak dan ikut melompat keudara pertarungan diatas udara pun terjadi.
Trang
Trang
Trang
Suara pedang beradu menghiasi jalannya pertarungan udara yang dia lakukan.
"Kobar api Iblis!" teriak Kiof lalu menyabetkan pedangnya kearah Zein.
Pria itu tak tinggal diam diapun melawan kobar api iblis milik lawan dengan caha malaikat miliknya.
"Cahaya malaikat!" teriak Zein . Sinar putih kembali beradu dengan sinar jingga kehitaman kedua sinar yang mengandung energy besar itu berdu saling berbenturan. Kedua mata mereka saling menatap tajam. Tapi sinar putih lebih kuat dan mendorong sinar jingga kehitaman lalu mementalkan kekuatan pedang itu lagi-lagi Kata Kiof terlempar tapi kini lemparannya lebih kuat hingga tubuh pria itu menabrak pohon dengan kuat.
Zein mendarat dengan sempurna menapakkan kakinya diatas tanah, dia menatap tanpa ekspresi lawannya yang mulai bangkit.
Kata Kiof mulai merapalkan sebuah mantra dan ditangannya terdapat bola api hitam yang besar dan segera dia lempar pada Zein.
"Bola api iblis!" teriaknya. Mata Zein menatap waspada pada bola api yang meluncur dengan kekuatan besar serta secepat kilat kearahnya.
"Raiton Sora!" teriak Zein mengeluarkan jurus petir langit (gunakan Hizib barqi)
Blar
Kedua kekuatan saling beradu dan menimbulkan suara ledakan yang cukup besar.
Kata Kiof terluka parah akibat serangan Zein bola iblisnya kalah dengan petir langit milik lawannya. Pria itu memuntahkan darah dia terbatuk-batuk dadanya terasa nyeri.
"Aku akan mengakhiri semuanya utusan iblis!" Seru Zein . Dia mulai merapalkan sesuatu dia akan menggunkan kekuatan angin.
"Elemen angin, badai angin!" Serunya. Dia langsung mengarakan pada Kiof tapi lagi-lagi kakek tua datang dan langsung mengembalikan serangan Zein.
Duar ...
"Uhuk ... uhuk ... ."Zein terlempar sejauh 5 m dia memuntahkan darah dari mulut dan hidungnya tangannya memegangi dadanya yang terasa sangat nyeri. Dia menatap nyalang kakek tua yang selalu melindungi siapapun yang menjadi lawannya dia tidak tau apa maksud kakek tua itu.
Arsy membelalakkan matanya melihat kakek tua itu ingin kembali melncarkan serangannya.
"Tidak ..."teriaknya. Namun tidak ada yang bisa melihat kakek tua itu bahkan saat Zein terpental semua akan mengira bahwa lawannya memiliki perisai ghaib yang sanggup mengembalikan serangan lawannya.
Arsy berlari kearah sang kekasih yang masih terbatuk dan memuntahkan darah dia tidak kakek tua itu melakukannya lagi. Entah siapapun kakek tua itu dia tidak ingin tau. Dia hanya perduli pada keselamatan sang kekasih.
Zein melihat Arsy yang berlari kearahnya dan siap menjadi tamengnya. Tapi dia juga tau kakek tua itu ingin menyerangnya lagi.
Syut....
Serangan dengan cahaya merah itu meluncur kearahnya begitu juga Arsy yang berlari kearahnya. Jika ini dibiarkan pria itu yakin gadis itu akan kehilangan nyawanya saat itu juga. Dengan sisa kekuatannya Zein bergerak cepat memeluk gadis itu dan memutar posisinya hingga dialah yang terkena serangan itu. Cahaya itu berubah menjadi sebuah tongkat panjang dengan panjang 2 meter itu adalah tombak neraka.
Jleb
Mata pria itu membulat menerima rasa sakit yang luar biasa didadanya saat tongkat itu merobek organ vitalnya jantung.