Dua puluh dua

1083 Words

Hari sudah pagi, Nic memperhatikan Naya yang tidur tanpa bergerak sama sekali. Entah mengapa itu membuat Nic tak tega. Ia sedikit membuka jendela kamarnya. Memberi ruang untuk cahaya masuk tapi juga tak ingin membangunkan Naya "Eehh..." Naya melenguh. Dan Nic baru sadar banyak keringat yang keluar dari dahi Naya. Tangannya berniat menyeka. Tapi justru ia semakin kaget. Karena Naya demam. "Nay... Nay... kamu demam?!" tanyanya memastikan. Tak ada jawaban membuat Nic memanggil Sharon. "Mih... Naya demam" adunya khawatir. Sharon melotot kaget. Ia merasa sedikit bersalah. "Apa karena kalian pergi kemarin Nic, apa Naya tidak makan dengan benar sampai ia jatuh sakit, Nic?" Nic tak bisa menjawab. Karena ia juga tak tahu Naya makan atau tidak tadi malam. "Ya sudah... kita bawa Naya ke rumah

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD