KARMA

1740 Words

Air tenang karang kala jauh lebih mampu menenggelamkan, begitu juga dengan karakter seorang manusia. Begitu juga dengan Patan Edelweiss sendiri? "Aku akan membunuhmu, brengseek. Aku akan membunuhmu!" Murka Patan masih dengan kemarahan yang begitu besar dan menggunung karena harus mendapati kenyataan jika dunia seseorang sedang runtuh seruntuhnya. Darah sudah terlihat mengalir dari hidung dan mulut Faiz. Faiz benar-benar tidak sempat melakukan perlawanan saat tiba-tiba tenaga dia justru hilang karena menahan rasa sakit dari hantaman kedua tinju Patan di wajah dan rahangnya, dan baru setelah itu Diana menyadari jika Patan bisa saja membunuh Faiz saat ini juga jika dia tidak menghentikan kegilaan Patan, dan itu tidak bisa dia biarkan terjadi. "Dokter Patan. Hentikan!" Seru Diana mencoba m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD