PDS 17

1625 Words

Luvina duduk di sofa dekat jendela kaca di lantai dua. Sementara di lantai satu, Fahri sedang menghabiskan waktu bersama Mutiara dan anaknya. Sebagai istri, sering kali dia memang harus mengerti, walaupun sebenarnya itu menyakiti perasaan. Tak akan ada wanita yang bisa menerima begitu saja, kehadiran masa lalu sang suami di dalam rumah tangganya. Ia menatap ke luar, hanya ada dua security yang sedang berdiri di dekat pos jaga. Luvina menghela napas panjang. Betapa rindu, saat-saat di mana dia selalu menghabiskan waktu bersama teman-teman dulu. Namun kini, ia harus sibuk dengan urusan rumah tangga. Suara getar ponsel membuatnya menoleh. Nama Gita terpampang di layar. Panjang umur juga anak itu, baru saja dia mengingat, sahabatnya itu sudah menelepon. "Assalamualaikum, Git." "Waalaikumsal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD