Chapter 14

1056 Words

Ruby berlari melewati lorong dengan wajah panik setelah mendapat kabar ayahnya masuk rumah sakit. Dia sudah izin kepada Fred dan mengatakan akan menginap di rumah sakit selama beberapa hari sampai ayahnya bisa ditinggal. Dia tidak tenang kalau ayahnya sakit dan dirawat seperti ini. Ruby memasuki ruang kamar inap setelah mengetahui keberadaan ayahnya. “Dad?” Ruby mengamit, menggenggam, dan mengecup tangan ayahnya. Pria paruh baya itu tertidur pulas dengan wajah lemas dan pucat. Di saat yang sama, ayahnya membuka kelopak mata. Ada seulas senyum yang terukir di wajahnya. Ruby tahu, senyumnya bukanlah senyum tulus. Ayahnya pasti menyembunyikan rasa sakitnya. Kata dokter, ayahnya kurang istirahat dan sakit jantungnya kumat. Hampir saja ayahnya meninggal kalau orang-orang tidak langsung meman

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD