Yuni berpikir keras sambil mondar mandir di ruangannya seusai rapat. Mencari cara bagaimana menghilangkan jejak cinta yang dibuat Dirga di atas d**a kirinya. Bisa gawat kalau Gema sampai melihat. Apalagi semua itu dikarenakan ia yang salah mengambil langkah untuk mengusir Dirga dari kantornya. “Begok emang lo Yuni!” geramnya memaki diri. Perempuan itu langsung mengambil ponsel dan menelpon sahabatnya Lala. Ia ingat Lala pernah kepergokan memiki tanda seperti itu setelah pulang menginap dari apartemen Banyu. “Nong!” "Waalaikumsalam warrahmatullohiwabarakatu." Yuni berdecak. “Nong, gawat Nong. Genting ini.” "Apaan sih lo? Nelpon ujug-ujug bilang genting. Apanya yang genting? Jelasin dulu atuh Neneng jebret!" “Panjang ceritanya. Nanti aja gue jelasin di apartemen. Sekarang yang pentin