Pagi harinya Laras merasa lebih senang, ia bangun lebih awal di bandingkan pagi-pagi sebelumnya. Kini penampilannya lebih rapi di hari kemarin, karena Laras merasa harus menjadi yang terbaik atas kesalahannya kemarin. ia melirik jam di pergelangan tangan, waktu menunjukkan pukul setengah tujuh dengan cepat Laras berjalan keluar untuk menaiki sepeda motornya. Setelah memakai helm barulah Laras siap berangkat. Sungguh masih terbayang-bayang sikap Mahesa yang begitu manis padanya. Mahesa yang pengertian membuat Laras ingin merebut hatinya tapi di sadarkan lebih dulu oleh kenyataan. Kini Laras menyusuri tiap jalan, ia bersenandung kecil karena senang. Mungkin pagi ini ia akan sarapan di pinggir jalan saja, karena bagaimanapun juga Laras yang tak memiliki waktu lebih untuk memasak. Wanita i