Mengingat sikap Ibu mertuanya, gadis itu semakin tersedu. Wanita penyayang dan lemah lembut yang selama ini selalu bersikap baik padanya, kini mungkin membencinya. Baru membayangkan dibenci Ranti saja rasanya sakit, apalagi kalau semua itu benar-benar terjadi
Alea teringat kejadian tiga tahun lalu saat Ranti dan Bakti menolong keluarganya. Saat itu keluarga alea sedang tertimpa musibah. Ayah Alea terlibat sebuah kerja sama dengan rekannya dan berinvestasi dengan nominal cukup besar.
Untuk mendapatkan uang yang akan diinvestasikan, Singgih menggadaikan sertifikat rumah yang ia tinggali beserta anak dan istrinya. Karena ia yakin keuntungan yang akan ia dapat bisa untuk menebus kembali sertifikat rumah tersebut.
Satu bulan kemudian Singgih dihubungi pihak kepolisian untuk dimintai keterang
